Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karang Taruna Lesu, tapi Eksis

Kompas.com - 10/03/2011, 16:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Karang Taruna Nasional Taufan EN Rotorasiko mengakui, saat ini karang taruna kurang diminati dan dianggap mati suri karena nyaris tidak lagi semarak berkegiatan. Salah satu penyebabnya adalah telah dibubarkannya Departemen Sosial (Depsos) oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang selalu menaungi karang taruna.

Demikian diungkapkan Taufan saat menjadi pembicara pada diskusi Semangat Indonesiaku-Membangun Kesadaran Multikultural, Kamis (10/3/2011) di Jakarta. Namun, lanjut dia, meski sempat dibubarkan, di tingkat daerah karang taruna tetap eksis karena masih menjadi organisasi pemuda yang mewadahi mereka beraktualisasi.

"Di daerah karang taruna dapat terus eksis karena merupakan satu-satunya organisasi kepemudaan yang menjadi wadah mereka dalam berorganisasi, mengelola, dan mengatasi masalah yang terjadi," ujar Taufan.

Namun, dia menyayangkan, sampai saat ini salah satu kekurangan Karang Taruna Nasional adalah belum adanya data pasti jumlah anggota karang taruna seluruh Indonesia. Menurutnya, anggota Karang Taruna Nasional minimal mencapai lima juta orang.

"Dari 7.700 desa di seluruh Nusantara, dan jika 60 anggota di setiap desa, saya perkirakan anggota Karang Taruna Nasional saat ini minimal ada lima juta orang," kata Taufan.

Kini, guna mengangkat kembali citra dan semangat anggota karang taruna, pada April 2011 mendatang Karang Taruna Nasional berencana menggelar Rapat Kerja Nasional di Bali.

"Kami berharap konsep Taruna Wirausaha tersebut bisa memberi wawasan dan motivasi baru kepada para pemuda untuk berwirausaha guna menekan tingkat pengangguran di usia produktif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com