Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultra Gelontorkan Rp 89 Miliar

Kompas.com - 17/03/2011, 22:38 WIB

KENDARI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menganggarkan Rp 89 miliar untuk program pembebasan biaya operasional pendidikan (BOP) pada 2011. Program tersebut menjangkau siswa dari seluruh tingkatan sekolah, mulai taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.

Program pembebasan BOP itu telah diselenggarakan Sultra sejak tahun 2008. "Ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sultra Damsid, Kamis (17/3/2011) di Kendari.

Selama tiga tahun pertama (2008-2010), telah terealisasi anggaran sebesar Rp 213 miliar untuk program tersebut. Target utamanya adalah agar semua penduduk usia jenjang pendidikan dasar dan menengah (usia 7 hingga 18 tahun) mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai standar nasional pendidikan.

Program BOP ini juga untuk melengkapi bantuan terhadap hal-hal yang tak tercakup dalam anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) yang menjadi program pemerintah pusat. Rencananya, BOP di Sultra akan berlanjut hingga tahun 2013.

Untuk tahun ini, Damsid mengatakan, terjadi peningkatan anggaran dibandingkan 2010 yang hanya Rp 85,25 miliar. Penambahan anggaran salah satunya untuk mencakup pembiayaan baru terhadap jenjang TK, yakni pengadaan alat bermain dan buku.

Untuk tingkat SMA dan sederajat, program BOP mencakup berbagai poin pembiayaan, di antaranya pengadaan buku, alat peraga, pengembangan profesi guru, pendaftaran siswa baru, bantuan ekstrakurikuler, ujian sekolah dan ulangan, serta perawatan ringan sekolah.

Sebagai gambaran, standar biaya operasi yang dibutuhkan siswa SMA di Sultra sebesar Rp 960.000 - Rp 1.010.000 per tahun. Dengan BOP, rata-rata siswa bisa terbantu Rp 450.000, atau hampir separuhnya.

Adapun untuk level SD dan SMP, dana BOP digunakan untuk pemberian insentif guru karena sebagian kebutuhan operasional sudah tertangani BOS pemerintah pusat. "Diharapkan, dengan adanya BOP ini, akan mengurangi beban pungutan sekolah terhadap siswa," ujar Damsid.  

Ketua Komisi IV DPRD Sultra yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan rakyat, Yaudu Salam Ajo mengatakan, berdasar evaluasi terhadap program BOP ini dinilai telah cukup maksimal berjalan. Anggaran BOP telah disalurkan 100 persen.

Ia pun berharap program ini bisa terus berlangsung untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pembiayaan pendidikan. Pada 2011 ini, Yaudu mengatakan total alokasi anggaran untuk dinas pendidikan Sultra mencapai Rp 124 miliar.

Jumlah itu baru berkisar 10 persen dari total APBD. "Jika pendapatan daerah bisa terus meningkat setiap tahun, 20 persen dana pendidikan kelak bisa terwujud dan semakin meringankan beban pendidikan masyarakat," kata Yaudu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com