Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Butuh 2.000 Tenaga Ahli

Kompas.com - 05/04/2011, 12:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gap antara dunia akademis, industri, dan pemerintah tetap masih dirasakan sehingga perlu dicarikan jalan keluar yang efektif. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi ke depan dapat langsung diterima di dunia kerja dengan pelatihan minimal.

Demikian dikatakan Ketua Sekolah Tinggi Teknik PLN (Ketua STT PLN) Supriadi Legino terkait penandatanganan nota kesepahaman dengan 18 mitra untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian mahasiswa di sekolah tersebut. Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan acara wisuda S-1 dan D-3 STT PLN di kampus Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (4/4/2011).

Ia mengatakan, konsep dan teori untuk memperkecil gap tersebut sudah banyak dihasilkan. Hanya, penerapannya masih perlu perhatian lebih besar agar program yang dijalankan akademisi, kalangan bisnis, dan pemerintah bisa lebih konkret.

"Kami hanya ingin memperkecil jarak antara kualitas lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan tenaga kerja dengan memperbanyak peluang magang sesuai bidang pendidikan tiap siswa," kata Supriadi, Selasa (5/4/2011).

Sementara itu, Direktur Operasi Jawa Bali PLN IGN Adnyana mengatakan, setiap tahun PLN membutuhkan sedikitnya 2.000 tenaga ahli, baik dari jenjang pendidikan S-1, D-3, D-2, maupun D-1. Sampai 2018, dibutuhkan 26.000 tenaga kerja siap pakai.

Untuk itu, PLN terus mengembangkan suatu pola kerja sama yang melibatkan akademisi (universitas), bisnis (industri) dan government (pemerintah) atau konsep ABG. Pola tersebut saat ini sudah diadopsi melalui kerja sama dengan 18 mitra yang berasal dari lingkungan PLN (Indonesia Power, Pembangkit Jawa Bali, ICON Plus, PLN Batam, PLN Enginering, PLN Jasa Sertifikasi, dan lainnya), institusi pemerintah (BPPT dan Badan Tenaga Atom Nasional), himpunan profesi kelistrikan (Himpunan Ahli Pembangkit dan Himpunan Ahli Distribusi), serta dari industri (PT Aditec Cakrayasa dan PT Hexa Integra Electrica).

"Komitmen kuat ini untuk melahirkan tenaga-tenaga ahli berkualitas sesuai dengan kebutuhan industri. Sinergi ini masih bisa lebih dioptimalkan," ujar Adnyana.

Ke depan, STT PLN masih akan bekerja sama secara erat dengan para mitra untuk memberi kesempatan magang selama satu semester bagi siswa STT PLN dan memberi kesempatan kepada industri untuk pemanduan bakat serta rekrutmen talenta mahasiswa sesuai kebutuhan tiap-tiap industri. STT PLN bahkan membuka peluang untuk menerima masukan dari industri dan pemerintah menyangkut pembuatan silabus dan kurikulum untuk memastikan bahwa apa yang diajarkan kepada mahasiswa kelak benar-benar terpakai di dunia kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com