Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Guru BK Begitu Penting?

Kompas.com - 05/04/2011, 19:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tantangan guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangat besar dalam mempersiapkan siswa untuk mampu bersaing di tingkat global. Hal itu terungkap dalam seminar bertajuk "Optimalisasi Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mempersiapkan Siswa untuk Bersaing di Tingkat Global" di Auditorium Erasmus Huis, Selasa (5/4/2011) di Jakarta.

Lebih dari 70 guru BK dari berbagai SMA di wilayah Jakarta, Bandung, dan sekitarnya hadir dalam seminar tersebut. Seminar diselenggarakan oleh Nuffic Neso Indonesia bekerja sama dengan The Indonesian International Education Foundation (IIEF).

Dalam paparannya, psikolog Ieda Poernomo Sigit Sidi menggarisbawahi bahwa pentingnya pembentukan karakter dimulai dari sekolah untuk menjadikan manusia Indonesia yang siap bersaing di kancah global.

"Peran guru BK luar biasa untuk membentuk generasi muda Indonesia pada masa depan sehingga guru BK terlebih dahulu harus mengenali peran dan menambah wawasannya sebelum memberikan bimbingan kepada para siswa," ujar Ieda.

Menurutnya, guru BK juga harus mampu menjawab semua pertanyaan siswa. Mengajari siswa berpikir adalah kunci dari peranan guru BK.

"Beri pemahaman kepada siswa tentang peluang dan kemudahan dia dalam menentukan masa depannya. Guru BK adalah jembatan siswa menuju masa depan," tutur Ieda.

Direktur Nuffic Neso Indonesia Marrik Bellen mengungkapkan, siswa perlu memahami secara menyeluruh tentang pendidikan internasional. Perbedaan pendidikan dan culture shock adalah dua hal yang sering menjadi masalah bagi mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri.

"Siswa harus diberikan pemahaman serta informasi yang lengkap dan terpercaya sebelum memutuskan studi di luar negeri," ujar Bellen.

Bellen mengatakan, berbagai program beasiswa yang didesain Pemerintah Belanda kepada Indonesia dan beberapa negara lain saat ini merupakan wujud keseriusan Pemerintah Belanda dalam membangun konsep international class room. Konsep tersebut diharapkan dapat menjadi media evaluasi dan barometer bagi sistem pengajaran dan riset, khususnya di Belanda.

"Belanda tidak hanya tertarik pada Indonesia, tetapi juga negara lain. Karena itu, kami ingin membuat international class room dan menganggap mahasiswa dari luar negeri itu bagus untuk sistem pelajaran dan riset yang kami adakan di Belanda," kata Bellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com