Sekolah Gratis, Ujian Masih Menumpang

BOGOR, KOMPAS.com — SMP Akademia di Desa Pasir Mukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa menginduk ke sekolah lain agar siswanya tetap bisa mengikuti ujian nasional. Sekolah gratis sumbangan para donatur ini terbentur masalah administrasi (Baca: Getar Semangat dari "Sekolah Kuburan").

Kepala SMP Akademia Dedi Supriyadi kepada Kompas.com, Sabtu (16/4/2011) di Bogor, mengungkapkan, sekolahnya terpaksa menginduk ke sekolah lain karena terganjal urusan fasilitas dan akreditasi yang dinilai belum sesuai dengan aturan. Di sisi lain, UN adalah agenda rutin dan demi masa depan peserta didik sehingga mau tak mau harus tetap diikuti tanpa pengecualian.

"Sudah sejak awal sekolah ini selalu melaksanakan UN di sekolah lain, yaitu di SMPN 1 Citeureup. Saya berharap, tahun depan bisa menggelar UN sendiri karena beberapa waktu lalu dinas pendidikan telah memberikan izin," ujar Dedi.

"Itu setelah kami mampu bertahan dan menunjukkan prestasi di tengah keterbatasan kami sendiri, barulah kemudian dinas memberikan izin," katanya.

SMP Akademia mulai tahun ini juga sudah diizinkan mengeluarkan ijazah untuk setiap lulusannya. Pada tahun-tahun sebelumnya, lulusan SMP Akademia mendapatkan ijazah dari sekolah lain, yaitu SMPN 1 Citeureup.

"Soal ijazah, awalnya kami juga menginduk ke SMPN 1 Citeureup. Namun sejak 2011, melalui persetujuan Gubernur Jawa Barat kami bisa mengeluarkan ijazah sendiri," kata Dedi.