Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Mentah Mendiknas untuk SLB

Kompas.com - 18/04/2011, 18:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Janji Kementerian Pendidikan Nasional untuk memberikan perhatian penuh kepada peserta didik sekolah luar biasa (SLB) dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) sepertinya mentah. Padahal, pada kunjungannya untuk memantau pelaksanaan UN di SLB Santi Rama dan SLBN 1 Jakarta, Senin (18/4/2011), Menteri Pendidikan Nasional sudah berjanji memperlakukan peserta didik SLB secara khusus.

Dalam kesempatan tersebut, Mendiknas Mohammad Nuh tak hanya memastikan kesiapan SLB dalam menghadapi UN. Mendiknas juga menyempatkan untuk langsung memberikan motivasi dan bercengkerama dengan para siswa karena menurutnya siswa-siswi SLB harus diperlakukan secara khusus.

"Sekolah khusus kita perlakukan secara khusus," kata Nuh.

Nyatanya, belasan siswa penyandang tunanetra di SMU LB Bukesra, Lambaro, Aceh Besar, mengaku sedikit berat mengerjakan soal ujian yang tidak dibuat secara khusus menggunakan huruf braille. (Baca: Tak Ada Braile Untuk Siswa Tunanetra....).

Pada hari pertama UN, Senin (18/4/2011), para siswa berkali-kali meminta soal ujian dibaca ulang karena harus memilih jawaban yang tepat untuk soal ujian tersebut.

"Agak susah, karena saya tidak bisa membaca sendiri, jadi agak lama memahaminya. Soal dibacakan oleh guru pendamping karena tak ada soal dalam bentuk braille," ujar Sofi Sazali.

Sarwan, pelajar yang juga penyandang cacat tunanetra, juga mengaku demikian.

"Namun kami tetap semangat. Saya berharap bisa lulus UN, karena saya sangat ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan bercita-cita menjadi guru," jelas Sarwan.

Kepala Sekolah SMU LB Bukesra, Lambaro, Aceh Besar, Suryani, mengakui sudah empat tahun terkahir ini pemerintah tak lagi menyediakan lembar soal dan jawaban berhuruf braille untuk pelajar-pelajar yang mengalami cacat penglihatan.

"Saya juga tidak tahu alasannya, bahkan untuk tahun ini pun soal ujian disamakan dengan soal ujian sekolah umum, biasanya beda, tapi tahun ini tidak," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com