Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota SNMPTN Tambah 82.000 Kursi

Kompas.com - 02/05/2011, 03:54 WIB

Jakarta, Kompas - Daya tampung perguruan tinggi negeri melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2011 ini bertambah sekitar 82.000 kursi menjadi 162.225 kursi. Tahun lalu kuota jalur SNMPTN sekitar 80.000 kursi mahasiswa.

Penambahan kuota ini disertai pula dengan penambahan perguruan tinggi negeri (PTN) peserta SNMPTN. Tahun lalu SNMPTN diikuti 54 PTN, sedangkan tahun 2011 ini diikuti 60 PTN.

”Selain jumlah PTN bertambah, program studi yang bisa dipilih juga otomatis bertambah,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Djoko Santoso, Jumat (29/4) malam di Jakarta.

Penyebab lain penambahan kuota ini karena adanya pembatasan kuota penerimaan mahasiswa baru PTN melalui jalur mandiri. Mulai 2011, PTN hanya boleh menerima mahasiswa baru melalui jalur mandiri maksimal 40 persen dari kapasitas kursi yang tersedia.

Tahun ini penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN terbagi menjadi dua jalur, yakni jalur ujian tulis dengan daya tampung 108.535 kursi, serta jalur undangan dengan daya tampung 53.790 kursi.

Ketua Panitia SNMPTN 2011 Herry Suhardiyanto mengatakan, ada perbedaan waktu pendaftaran lulusan SMA sederajat. Bagi lulusan tahun 2009 dan 2010, pendaftaran dilakukan 2-10 Mei 2011. Adapun bagi lulusan SMA sederajat tahun 2011, pendaftaran dilakukan 2-25 Mei.

”Pendaftaran bagi lulusan 2011 lebih panjang karena pengumuman kelulusan baru 16 Mei 2011,” kata Herry.

Adapun waktu pelaksanaan tes tertulis dilakukan serentak pada 31 Mei - 1 Juni 2011. Adapun pengumuman hasil seleksi SNMPTN pada 30 Juni 2011. Informasi lebih lanjut melalui SNMPTN bisa dilihat di situs http://www.snmptn.ac.id.

Koordinator Penyusunan Soal SNMPTN 2001, Suparno, mengatakan, ada delapan variasi soal untuk peserta dengan tahun kelulusan 2011. Adapun untuk peserta dengan tahun kelulusan 2009 dan 2010 disiapkan enam set variasi soal.

”Dengan beragam paket soal ini, peserta jangan coba-coba berbuat curang, misalnya menggunakan joki, karena peluangnya sangat kecil,” kata Suparno. (LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com