Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Kejujuran di Perguruan Tinggi

Kompas.com - 03/05/2011, 10:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penyadaran diri adalah aspek penting dalam menanamkan pendidikan karakter di perguruan tinggi. Proses itu harus berjalan secara optimal. 

Demikian diungkapkan Henny Supolo Sitepu, pakar pendidikan dari Yayasan Cahaya Guru, Selasa (3/5/2011) di Jakarta. Namun, lanjut Henny, meskipun merupakan aspek penting dalam menanamkan pendidikan karakter, proses penyadaran diri itu harus juga diimbangi dengan refleksi dari pengalaman diri agar proses penanaman pendidikan karakter dapat berjalan optimal.

"Dalam cakupannya sendiri, ada beberapa hal yang sangat bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan, baik tingkatan dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Kejujuran merupakan salah satunya," kata perempuan kelahiran Kediri, 16 September 1964, ini kepada Kompas.com.

Henny mengatakan, lembaga pendidikan bisa membantu penanaman kejujuran dengan memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk bisa menyuarakan pendapat. Namun, di sisi lain, lembaga pendidikan juga harus bersikap tegas kepada pelanggar nilai-nilai yang perlu dijunjung.

Dalam hal kejujuran, Henny mencontohkan, seberapa jauh perguruan tinggi mencegah perilaku mencontek atau plagiat. Lalu, bagaimana sikap terhadap mahasiswa yang mencontek atau mahasiswa yang melakukan plagiat itu.

"Jika sekolah atau perguruan tinggi berperan secara optimal terhadap pelanggaran-pelanggaran seperti mencontek dan plagiat, saya kira hal tersebut merupakan salah satu cara menanamkan pendidikan karakter yang baik," jelas Henny.

Ia mencontohkan kasus pencabutan ijazah dan disertasi milik seorang doktor alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), M Zuliansyah, terkait kasus plagiarisme pada 2010. Menurut Henny, kasus itu hanya salah satu contoh dari penanaman dan sikap lembaga pendidikan tinggi yang perlu dijaga, yaitu ketegasan dan kejujuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com