JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, radikalisme saat ini sudah semakin mengkhawatirkan dengan berkembang di berbagai institusi pendidikan.
Oleh karena itu, menurut Anies, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh insitusi pendidikan agar dapat mencegah permasalahan tersebut. Salah satunya adalah menindak tegas guru-guru yang menoleransi kekerasan di dalam kelas.
Menurut Anies, menoleransi kekerasan dalam kelas dapat menimbulkan efek yang buruk bagi psikologis anak-anak. "Jika ada guru-guru yang menoleransi kekerasan dalam kelas, atas nama apa pun, mereka harus ditarik keluar kelas. Mereka itu harus dibina kembali," ujar Anies di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (4/5/2011).
Selain itu, lanjut Anies, insitusi pendidikan juga harus memonitor semua kegiatannya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Anies menilai, saat ini banyak kasus bermotif radikalisme muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler. "Misalnya, kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus agar kita bisa tahu apa saja kegiatan mereka," ujar Anies.
"Hal itulah yang fundamental karena itu persoalannya di akar rumput. Jadi, kalau hanya ngomongin hukum dan undang-undang saja, itu tidak akan selesai," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.