Iswati Menjawab Ujian dengan Kaki

MAKASSAR, KOMPAS.com — Keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi Iswati, siswa kelas VI SD Negeri Bontoramba, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mewujudkan mimpinya. Bocah berusia 13 tahun ini bercita-cita melanjutkan sekolahnya.

Hari masih pagi. Dengan semangat tinggi, Iswati bergegas menuju sekolah yang berjarak tiga meter dari rumahnya. Pukul 08.00 wita tadi, Iswati dan 23 siswa lainnya mulai mengikuti ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Namun, jika semua siswa menggunakan tangan untuk mengisi soal-soal ujiannya, Iswati justru menggunakan kakinya. Kaki kiri mengisi bulatan-bulatan, sedangkan kaki kanan berfungsi untuk membuka lembar jawaban.

"Ujiannya bisa diisi. Hanya saja, isi bulatannya sedikit susah," kata Iswati kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2011).

Menurut Kepala SD Negeri Bontoramba, Jamaluddin, Iswati adalah siswi yang ulet meskipun secara prestasi biasa-biasa saja. Hanya, ia adalah anak yang menonjol pada pelajaran ekstra, yakni melukis.

"Kemauannya yang keras untuk belajar membuat kami para pembina salut. Dia termasuk siswa yang rajin meski prestasi studinya biasa saja," kata Jamaluddin.

Iswati suka melukis. Karena kesukaannya itu, ia sering kali mengikuti lomba lukis. Saat duduk di kelas V, Iswati meraih juara satu lomba melukis tingkat kabupaten.

Bocah berusia 13 tahun ini memang menderita lumpuh layu di bagian tangannya sejak bayi. Keterbatasan ekonomi orangtuanya, Rahman dg Tata dan Hajrawati, tak mampu membiayai ongkos pengobatan Iswati. Ayahnya, Rahman, hanya penjaga sekolah di tempat Iswati belajar.

Namun, apresiasi dan semangat untuk meraih mimpi sebagai pelukis membuat dinas pendidikan pun bersimpati kepada Iswati.

"Kami akan memberikan pendidikan gratis bagi Iswati untuk tingkat lanjut," ujar Jayadi, Kepala Cabang Dinas Olahraga dan Pemuda.