JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh berharap, melalui contoh dan keteladanan dari para peserta didik, ditambah dengan pembiasaan-pembiasaan di lingkungan sekolah sebagai bagian dari budaya sekolah, pencapaian pendidikan berbasis karakter bisa semakin masif.
Demikian dikatakan oleh Mendiknas saat membuka kegiatan Apresiasi Karakter Siswa Indonesia (AKSI) Kedua, Senin (16/5/2011) di Plaza Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Senayan, Jakarta. Kegiatan tersebut melibatkan 363 siswa-siswi SMA dari seluruh Indonesia dan 66 guru pembimbing yang bertujuan untuk mengaplikasikan sikap kerja sama, nasionalisme, rasa persatuan dan kesatuan bangsa, jujur, peduli, serta berpikir kritis dan positif.
"Mereka adalah para peserta didik yang diharapkan akan menjadi agen-agen di daerah asal mereka dalam penyelenggaraan pendidikan karakter karena sesungguhnya pendidikan berbasis karakter perlu contoh dan teladan," kata Nuh.
Nuh mengatakan, proses pendidikan pada dasarnya menyiapkan peserta didik agar mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi di masa mendatang.
"Apa yang menjadi target dalam kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk menyiapkan peserta didik tersebut, terutama terkait dengan pendidikan karakter," ujarnya.
Selama seminggu, kegiatan tersebut diisi dengan tiga kegiatan utama, yaitu aksi kebangsaan, aksi kreativitas, dan aksi kepedulian. Para peserta juga akan ikut dalam puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 20 Mei mendatang yang ditandai dengan pencanangan gerakan pendidikan karakter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.