Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"E-Cycle", Sepeda Ramah Lingkungan

Kompas.com - 28/05/2011, 17:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berangkat dari hobi dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, Yusman Ahmad Nur (15) dan Anisa Naziha (15), siswa-siswi kelas X SMAN 10 Malang-Sampoerna Academy, menciptakan sebuah sepeda sederhana. Kelak, sepeda tersebut diharapkan dapat menjadi kendaraan alternatif pilihan yang efektif.

"Sebentar lagi masyarakat membutuhkan alat transportasi baru tanpa bahan bakar karena bahan bakar sangat terbatas. Kami ingin ikut menyelamatkan lingkungan," kata Yusman, Sabtu (28/5/2011) siang di Jakarta.

"Artinya begini, orang kerja itu banyaknya menggunakan kendaraan bermotor. Selain menimbulkan polusi, bahan bakarnya pun semakin menipis. Kami ingin mengantisipasi itu semua, untuk bisa membuat kendaraan ramah lingkungan dan tidak membuat orang capek," katanya.

Sepeda, yang oleh Yusman dan Annisa diberi nama e-cycle (environment cycle), itu menjadi unik karena menggunakan prinsip dalam jam pegas. Pegas spiral tersebut berfungsi sebagai penyimpan tenaga yang memungkinkan penggunanya menempuh jarak yang sama dengan jumlah kayuhan yang jauh berbeda dengan sepeda kebanyakan.

"Sepeda biasa 1 kilometernya membutuhkan 160 kayuhan, tapi sepeda kami cukup 23 kayuhan sehingga tidak terlalu capek karena sepeda ini keuntungannya 680 persen atau sama dengan tujuh kali lipat lebih ringan. Jadi, orang tetap bisa bekerja maksimal sambil berolahraga," ujarnya.

"Prinsip kerjanya seperti jam weker pegas. Tenaganya disimpan di pegas spiralnya. Setelah kita kayuh beberapa kali, sepeda bisa jalan sendiri. Jika tenaganya habis, kita tambah lagi menggunakan kayuhan. Kami menyiapkan dua sistem gear dan menggunakan pegas spiral," lanjut Yusman.

Lewat karya inovatifnya ini, Yusman dan Anisa dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Jawa Timur, menggondol medali emas untuk kategori High School (SMA) pada Dreamline 7th International Design Olympiad 2011, 9-10 April, di Ankara, Turki. Walau begitu, meski telah menjuarai beberapa lomba desain teknologi sains pelajar tingkat internasional, sampai saat ini e-cycle belum diberi hak paten.

"Ke depan, akan dilakukan terus berbagai pengembangan sebagai upaya penyempurnaan sepeda tersebut," kata Yusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com