JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa Gadel terus mencuat dan membuat banyak pihak bereaksi. Sejumlah pakar khawatir, hal ini adalah cermin lunturnya nilai-nilai luhur tentang kejujuran.
Mengutip Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara, Johannes A.A Rumeser, peristiwa Gadel adalah wujud dari lunturnya nilai-nilai luhur kejujuran masyarakat. Ia menyayangkan kemungkinan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi tersebut.
"Saya kira, ada nilai luhur yang meluntur. Bukan dibuat menjadi lebih cerah, tetapi mungkin dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentinganya sehingga bisa menghimpun masyarakat seperti itu, menggerakkan masyarakat ke arah yang tidak baik," kata Johannes seusai menjadi pembicara pada seminar "Etika Profesi dan Integritas Budaya Bangsa", Rabu (15/6/2011), di Bina Nusantara Square, Kemanggisan, Jakarta Barat.
Ia menjelaskan, untuk menghadapi kondisi tersebut, harus ada power atau kekuatan dengan otoritas lebih besar. Sebab kalau tidak, sambungnya, akan terjadi proses peniruan yang membesar dan mewabah di daerah lain. Ia khawatir, keadaanya lebih buruk dari yang ia duga.
"Di tempat lain akan terjadi hal yang sama, jangan mewabah. Terus terang, walaupun saya tetap optimistis, namun kekhawatiran saya semakin membesar bahwa keadaannya mungkin lebih buruk dari yang saya duga," ungkap pria yang akrab disapa Jo ini.
"Kita harus memberikan kesan, bahwa orang yang baik pada akhirnya akan mendapatkan sesuatu yang baik. Saya percaya, orang baik masih banyak. Saya sedih waktu dengar penyiar sebuah radio memberitakan itu sambil menangis," tambahnya sedikit lirih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.