Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana Kurang Tertarik Jadi Pengusaha

Kompas.com - 19/06/2011, 08:01 WIB

BIAK, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Papua, Bahlil Lahadalia mengakui, para sarjana lulusan berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah Papua, kurang berminat menjadi pengusaha.

"Lulusan perguruan tinggi (PT) di Papua dominan memilih menjadi PNS, padahal peluang usaha di tanah Papua masih terbuka luas," kata Ketua HIPMI Papua Bahlil Lahadalia di Biak, Minggu (19/6/2011).

Bahlil mengatakan, selama kurang lebih tiga tahun memimpin kepengurusan HIPMI Papua pihaknya telah mendorong serta memberikan peluang kepada lulusan perguruan tinggi untuk mengeluti dunia bisnis di tanah Papua.

Jajaran pengurus HIPMI Papua,lanjut Bahlil, terus mendorong serta menumbuhkan semangat wira usaha di kalangan mahasiswa berbagai perguruan tinggi namun hasilnya hingga saat ini dirasakan belum maksimal.

HIPMI organisasi kumpulan pengusaha muda yang professional, tangguh dan mandiri siap memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk mengeluti dunia bisnis, dan bentuk dukungan itu bisa berupa bimbingan manajemen,pencarian permodalan hingga menjadi anak angkat.

Ia mengakui, berdasarkan data keanggotaan pengusaha HIPMI di tanah Papua hingga 2011 tercatat sekitar 3.000 lebih pengusaha muda bergerak di berbagai sektor usaha,kecil dan menengah siap membantu pengembangan semangat wirausaha bagi lulusan perguruan tinggi.

Dari 3.000 keanggotaan HIPMI Papua sekitar 40 persen merupakan pengusaha asli Papua, ya jumlah ini diharapkan terus bertambah sejalan road show wirausaha HIPMI ke berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah Papua.

Jenis usaha pengusaha muda anggota HIPMI Papua, mulai dari sektor riil seperti bisnis pertokoan, tambal ban mobil/motor,bengkel hingga pengusaha kontsruksi ,distributor barang dan usaha produktif lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com