Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuh: Tak Bisa Lagi "Siapa Cepat Dia Dapat"

Kompas.com - 22/06/2011, 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional  Mohammad Nuh mengatakan, peningkatan profesionalitas guru melalui sertifikasi akan dilakukan dengan cara yang berbeda pada tahun 2011 ini. Saat ini, sertifikasi guru tidak bisa dilakukan dengan jalur portofolio. Sertifikasi hanya diberikan kepada mereka para guru yang telah mengikuti program pelatihan guru.

"Anggaran pendidikan sebanyak 20 persen dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) itu baru dua tahun. Harus terus digenjot, tetapi kita tak bisa menuntut langsung. Semua perlu waktu, tetapi bukan berarti kita biarkan menyimpang. Oleh karena itu, kita rombak sistemnya, tahun lalu melalui portofolio, kami evaluasi dengan program pelatihan guru (PPG). Portofolio hanya kertas-kertas ijazah dan lain-lain yang dicocokkan. Akan tetapi, PPG itu ibarat training, para guru akan dilatih," kata Nuh, Selasa (21/6/2011) malam, di Jakarta.

Ia menegaskan, pada tahun ini sudah tidak ada sertifikasi guru dengan portofolio. "Kalaupun ada hanya sangat-sangat khusus bagi mereka yang terbukti mempunyai prestasi di ajang internasional. Sisanya, tetap harus menggunakan PPG. Itu sebagian strategi kita untuk meningkatkan kualitas guru," ujarnya.

Selain itu, sertifikasi guru tahun ini juga akan semakin ketat. Para guru harus melalui tes kompetensi sesuai bidang keahliannya. Para guru yang kelak disertifikasi hanya mereka yang berhasil lolos tes tersebut.

"Dulu, modelnya siapa cepat dia dapat. Akan tetapi, sekarang semua kita tes. Misalnya guru Matematika, kita tes kompetensi bidang keahliannya. Ketika lulus, barulah bisa ikut sertifikasi. Itu juga cara lain untuk menaikkan ketepatan yang terkait dengan kualitas guru," ujar Nuh.

"Ibarat orang yang makannya banyak, apakah langsung gemuk? Guru juga begitu, semua perlu proses. Yang penting kita beri asupan agar guru dapat terus meningkatkan kualitasnya," tutur Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com