Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 7.000 Bangku Kosong SNMPTN, Kok Bisa?

Kompas.com - 27/06/2011, 21:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 Herry Suhardiyanto menyebutkan, terdapat sekitar 7.000 bangku kosong dalam SNMPTN 2011. Meski begitu, ia menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan terkait adanya ribuan bangku kosong dalam SNMPTN 2011.

Pria yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengaku sangat menyayangkan adanya bangku kosong tersebut.

"Soal bangku kosong itu ada sekitar 7.000. Tapi, masih belum tahu, jangan-jangan berubah. Tidak ada unsur disengaja untuk menyiasati ujian mandiri (UM). Sebagai rektor, kami juga prihatin jika ada peserta yang tidak diterima," kata Herry, Senin (27/6/2011) malam di Jakarta.

Ia menjelaskan, banyak hal yang menyebabkan adanya bangku kosong. Salah satunya adalah ada penumpukan peminat pada satu program studi tertentu. Meski begitu, Herry tak bersedia menyebutkan program studi apa yang terfavorit dalam SNMPTN 2011.

"Karena belum tentu mendaftar ke program studi apa. Semata-mata hanya persoalan atraktif dan soal persepsi. Makanya saya menghindar sebutkan prodi apa yang terfavorit. Itu dapat mendorong persepsi masyarakat. Itu bahaya, jangan sampai masyarakat terarahkan kepada satu program studi tertentu," tutur Herry.

Selain itu, ia juga menjamin bangku kosong tersebut dapat diatasi dengan ujian masuk yang digelar oleh setiap perguruan tinggi negeri (PTN).

"Tidak akan kosong melompong karena masih ada ujian mandiri yang digelar setiap PTN," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com