Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektorat Unpatti Lambat Bereaksi

Kompas.com - 08/07/2011, 03:05 WIB

AMBON, KOMPAS - Rektorat Universitas Pattimura Ambon, Maluku, dinilai lambat bereaksi dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di kalangan mahasiswa. Pihak rektorat juga dianggap tak transparan. Hal inilah yang membuat konflik meletus pada Rabu (6/7). Bahkan, peristiwa serupa pernah terjadi pada Maret 2010.

”Pihak Rektorat Unpatti perlu segera membenahi segala kekurangan itu,” kata Wakil Gubernur Maluku Said Assagaf saat bertemu dengan Rektorat Universitas Pattimura (Unpatti), di Kampus Unpatti, Ambon, Kamis (7/7). Pertemuan itu dihadiri pejabat militer dan polisi setempat serta sejumlah tokoh agama, seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Idrus Toekan dan Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku Jhon Ruhulessin.

”Bentrokan dan perusakan takkan pernah terjadi jika rektorat komunikatif dan transparan. Bentrokan-bentrokan yang terjadi selama ini selalu dipicu isu yang tak benar,” ujar Said.

Pemicu bentrokan pada Rabu lalu, misalnya, sejumlah mahasiswa menuntut perimbangan jumlah penerimaan mahasiswa baru Unpatti, mengacu pada perjanjian Malino yang menjadi dasar perdamaian konflik sosial di Maluku tahun 1999.

Said Assagaf juga meminta mahasiswa tak mudah terpengaruh oleh isu yang menyesatkan. ”Jika betul ada diskriminasi, mahasiswa harus bisa menunjukkan buktinya, laporkan dengan baik ke rektorat. Tidak perlu dengan cara brutal, malah akan merugikan mereka sendiri,” katanya.

Rektor Unpatti HB Tetelepta berjanji segera membenahi kekurangannya. Namun, dia berdalih sebelum bentrokan terjadi pun sudah menyosialisasikan tata cara dan hasil dari penerimaan mahasiswa baru Unpatti. ”Kami sudah jelaskan kalau yang menilai siapa mahasiswa yang masuk atau tidak bukan pihak Unpatti, tetapi hasil penilaian tim di Jakarta,” paparnya.

Tetelepta mengaku telah meminta penambahan mahasiswa baru di Unpatti sebanyak 600 orang kepada Kementerian Pendidikan Nasional. Permintaan itu sudah disetujui dan dalam waktu dekat Unpatti menggelar tes untuk mahasiswa tambahan itu.

Kegiatan belajar-mengajar di Unpatti diliburkan. Mahasiswa baru akan masuk kembali pada Senin (11/7). Kampus itu masih dijaga ketat polisi.

Kapolres Ambon Ajun Komisaris Besar Joko Susilo mengatakan masih menyelidiki bentrokan yang berujung pada perusakan itu. ”Belum ada pelaku yang kami tahan. Kami masih menyelidikinya,” ujarnya. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com