Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Terlibat Terancam Sanksi

Kompas.com - 09/07/2011, 03:19 WIB

AMBON, KOMPAS - Pihak Rektorat Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Maluku, akan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang memicu bentrokan antarmahasiswa dan berujung perusakan sejumlah gedung pada Rabu (6/7) lalu. Namun, penjatuhan sanksi masih menunggu hasil penyelidikan polisi.

Menurut Pembantu Rektor III Unpatti Zainuddin Notanubun, bentuk sanksi kepada mahasiswa bergantung pada kesalahan, bisa teguran atau langsung dikeluarkan. ”Pemberian sanksi ini perlu sebagai efek jera kepada mahasiswa agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya, Jumat (8/7).

Bentrokan antarmahasiswa yang berujung pada perusakan sejumlah gedung di Unpatti bukan hanya terjadi Rabu lalu saja, akhir Maret 2010, peristiwa serupa pernah terjadi. Saat itu gedung Fakultas Ekonomi yang dirusak sebelum kemudian memicu bentrokan antarmahasiswa. Akan tetapi, ketika itu pihak Rektorat tidak memberikan sanksi apa pun kepada mahasiswa yang terlibat.

”Kali ini berbeda, sanksi harus diberikan. Jika dibiarkan terus, setiap ada masalah muncul, mahasiswa akan melampiaskannya dengan merusak gedung dan berkelahi,” ujarnya.

Namun, Zainuddin mengatakan, sanksi yang diberikan ini masih menunggu hasil penyelidikan polisi. Rektorat tidak berani langsung memberikan sanksi karena khawatir memicu amarah mahasiswa dan memicu bentrokan lagi.

”Kami akan terus berkoordinasi dengan mereka (polisi), menanyakan hasil penyelidikan terhadap kejadian Rabu lalu,” ujar Zainuddin.

Terpisah, Kepala Kepolisian Resor Ambon Ajun Komisaris Besar Joko Susilo mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi. Namun, hingga kemarin belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka. ”Kami masih menyelidiki,” katanya.

Dia berdalih, polisi tidak langsung menangkap orang-orang yang merusak gedung Unpatti ataupun terlibat bentrokan pada saat peristiwa, karena khawatir bentrokan dan kerusakan yang ditimbulkan lebih besar.

Ketua Forum Mahasiswa Unpatti Cinta Damai, Ronald Sopacua, menyatakan mendukung penegakan aturan dan hukum oleh Rektorat dan pihak kepolisian. Namun, dia mendesak agar polisi mengungkap dan menahan orang-orang yang sengaja memprovokasi mahasiswa.

”Ada yang sengaja ingin mengusik hubungan antaragama yang sudah terjalin baik di Unpatti selama ini. Ini terbukti dengan beredarnya pesan singkat gelap saat bentrokan terjadi. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com