Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Punya Kami, Bukan Pejabat!

Kompas.com - 20/07/2011, 11:48 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Arif Rahman Hakim adalah pemuda berusia 16 tahun asal Bangka Belitung yang mendapatkan kehormatan untuk membacakan Suara Anak di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2010 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Sayangnya, kesempatan itu gagal terwujud.

Setahun berlalu, Arif mengaku belum bisa melupakan kesedihan dan kekecewaannya.

"Kami hanya meminta lima menit, tetapi tidak diizinkan," katanya dalam acara Kongres Anak Indonesia X di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/7/2011).

Menurut penuturan panitia yang sebagian berasal dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arif sudah bersiap dengan baju adatnya untuk membacakan Suara Anak. Apa yang akan dibacakan Arif adalah rekomendasi dari perwakilan anak seluruh Indonesia. Dua menit sebelum acara dimulai, ternyata panitia membatalkan sesi tersebut dengan alasan Presiden Yudhoyono tidak punya waktu.

Kisah tersebut ternyata terjadi juga pada Kongres Anak Indonesia tahun ini. Dengan alasan yang sama, Suara Anak tidak bisa dibacakan dalam peringatan Hari Anak Nasional di Ancol, Jakarta Utara.

Arif mengaku heran. "Hari Anak seharusnya milik anak-anak, tetapi justru lebih dimiliki oleh para pejabat," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com