Jambore Dunia Jadi Ajang Promosi Budaya

Kristianstad, Kompas - Jambore Pramuka Dunia juga menjadi ajang untuk memperkenalkan beragam kebudayaan negara peserta. Indonesia ambil bagian dengan menggelar pameran budaya dan menjamu pimpinan perwakilan kontingen tiap negara dalam acara Indonesia Day.

Hadir dalam Indonesia Day di tenda tamu khusus di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, Sabtu malam atau Minggu (31/7) waktu Indonesia, adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar serta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi A Mallarangeng. Para tamu khusus yang hadir, antara lain, Ketua Komite Pramuka Dunia Simon Rhee dan perwakilan dari organisasi pramuka wilayah Asia Pasifik.

Wartawan Kompas Ester Lince Napitupulu dari Swedia melaporkan, dalam kesempatan itu, kontingen Pramuka Indonesia untuk Jambore Pramuka Dunia Ke-22 menampilkan beragam atraksi seni budaya. Misalnya, tarian saman dan pukat dari Aceh, tarian tongkat (Bangka Belitung), dan reog ponorogo (Jawa Timur).

Adapun penampilan yang cukup menyedot perhatian para tamu adalah permainan alat musik angklung yang ditampilkan perwakilan dari Jawa Barat. Mereka juga membawakan lagu tema Jambore Pramuka Dunia Ke-22.

Indonesia juga menyajikan makanan tradisional dengan menu sate dan soto. Kepada tamu yang hadir, Indonesia menyerahkan suvenir berupa wayang dan angklung untuk tiap perwakilan tiap kontingen.

”Tantangan Indonesia saat ini, membuat kegiatan Pramuka menarik di mata anak-anak muda,” kata Azrul Azwar.

Simon Rhee menyambut baik Gerakan Pramuka Indonesia yang memiliki jumlah ang- gota Pramuka terbanyak di dunia. ”Indonesia mesti bisa menunjukkan kepemimpinan yang kuat di dunia dalam banyak hal,” ujarnya.

Perkemahan Indonesia mendapat banyak pengunjung pramuka negara lain. Mereka umumnya tertarik pada angklung, wayang, keris, dan batik. Permainan tradisional conglak dan gasing juga diperkenalkan.