YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengusulkan rektor pertama universitas tersebut, Prof Dr Sardjito, sebagai pahlawan nasional. Mantan Ketua Senat Akademik UGM Sutaryo mengatakan, Sardjito memiliki jasa besar dalam masa perang merebut kemerdekaan.
"Universitas Gadjah Mada (UGM) merasa wajib mengusulkan almarhum Sardjito sebagai pahlawan nasional karena jasanya yang begitu besar termasuk dalam sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, kata Sutaryo, Rabu (10/8/2011), di Yogyakarta.
Pada masa itu, lanjutnya, Sardjito memikirkan segi kesehatan bagi para tentara, dengan menyediakan obat-obatan dan vitamin termasuk membangun pos kesehatan untuk TNI.
"Sardjito terlibat dalam perang merebut kemerdekaan, ketika yang lain memikirkan persenjataan, Beliau memikirkan kesehatan prajurit. Hal itu juga tidak kalah penting dalam perang kemerdekaan," katanya.
Ia mengatakan, Sardjito juga berperan dalam proses pembangunan perguruan tinggi kerakyatan pertama di Yogyakarta. Dalam pembangunan gedung UGM pada kurun waktu 1951-1959, tidak ada portal dan dinding yang memisahkan kampus dengan rakyat.
"Gedung UGM juga diklasifikasikan sebagai produk arsitektur modern awal Indonesia," kata Ketua Tim Ahli Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM itu.
Menurut dia, Sardjito juga merupakan peletak pendidikan Pancasila di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai bentuk mengenang 122 tahun Sardjito selaku pemilik Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra, UGM wajib mengusulkan beliau sebagai pahlawan nasional.
"Dalam waktu dekat kami akan membentuk tim khusus untuk mengajukan Sardjito sebagai pahlawan nasional," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.