Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Warnai Pemilihan Calon Rektor Unpatti

Kompas.com - 10/08/2011, 18:06 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Forum Mahasiswa Muslim Universitas Pattimura, Rabu (10/8/2011) berunjuk rasa menuntut pemilihan Rektor Unpatti ditunda. Penundaan harus dilakukan hingga penyelesaian berbagai masalah internal dituntaskan.

Aksi unjuk rasa ini digelar bersamaan dengan proses penyaringan calon rektor oleh Senat Unpatti. Menurut koordinator aksi Irsat Sopalatu, masalah internal itu di antaranya, penyelesaian masalah bentrokan antar mahasiswa, dan pembakaran sejumlah fasilitas kampus Unpatti pada Rabu 6 Juli lalu.

"Seharusnya, masalah internal kampus tidak diselesaikan dengan proses hukum kepada para mahasiswa, sebab kami bukan kriminal, situasi yang menyebabkan mahasiswa anarkis," kilah Irsal Sopalatu.

Meski diwarnai aksi unjuk rasa, namun Senat Unpatti Ambon tetap melaksanakan proses penyaringan calon rektor. Bahkan, Senat telah menetapkan tiga calon Rektor Unpatti dari tujuh bakal calon yang mendaftarkan diri. Ketiga calon tersebut yakni, Prof.Dr.Th.Pentury, dengan perolehan 17 suara, Prof. Dr. Tony Pariela, 16 suara dan Dr. Agustinus Kastanya, dengan perohan 12 suara.

Sedangkan, Prof. Dr. M.J. Sapteno, memperoleh 5 suara, Prof. Dr. Askam Tuasikal, 1 suara, sementara Prof.Dr. Fredy Leiwakabessy, dan Prof. Dr. T. Moniharapon, tidak memperoleh suara dari senat. Ketiganya terpilih dalam rapat Senat yang diikuti 54 civitas akademika Unpatti dan dipimpin langsung oleh Rektor Unpatti, HB Tetelepta.

' Nama mereka yang terpilih ini akan dikirimkan ke Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta, untuk diikutkan dalam pemilihan Rektor Unpatti November mendatang,' kata Tetelepta.

Ketiga calon tersebut akan dipilih Senat, menggantikan Tetelepa yang sudah dua periode memimpin Unpatti. U

ntuk mencegah amuk mahasiswa yang berunjuk rasa, puluhan aparat Polres Pulau Ambon, disiagakan di sekitar rektorat Unpatti. Hingga proses pemilihan berakhir, suasana dapat dikendalikan.

Rektor Unpatti, HB Tetelepta yang sempat menemui pengunjuk rasa, hanya menerima pernyataan sikap pengunjuk rasa dan tidak bersedia menandatangi surat pembebasan ketiga mahasiswa yang terlibat pembakaran kampus, yang hingga kini masih di tahan di Polres Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com