Baron enggak suka ikut kegiatan Pramuka. Baginya, kegiatan itu enggak penting! Namun, apakah ia akan berubah pikiran?
Jangankan ikut Perkemahan Pramuka, menjadi anggota Pramuka saja tak pernah terpikirkan oleh Baron. Ia lebih suka dengan hobinya, bermain mobil
Tetapi, kenapa Baron sampai begitu kesal? Ia merasa ayah dan ibunya tidak adil. Mereka mengajaknya pindah dari Jakarta ke Balikpapan tanpa menanyakan pendapatnya.
Padahal Baron tidak suka pindah sekolah. Apalagi ia juga harus berpisah dengan teman-temannya yang sama-sama hobi bermain mobil RC.
Kini, Baron merasa kembali dipaksa orangtuanya ketika mereka mendukung ikut Perkemahan Pramuka. Dengan ikut perkemahan, ia tidak jadi berlibur ke Jakarta. Maka, ia pun gagal ikut kompetisi mobil RC di Jakarta.
Namun, tidak diduga, ternyata di Balikpapan ada pameran mobil RC. Lokasi pamerannya berdekatan dengan lokasi Perkemahan Pramuka.
Wah, kebetulan sekali! Baron lalu menyusun rencana. Ia berpura-pura menerima keputusan sekolah dan orangtuanya untuk ikut ke Perkemahan Pramuka. Tetapi ia akan diam-diam pergi dari perkemahan ke pameran mobil RC.
Akhirnya, Baron bersama regu sekolahnya berangkat ke Perkemahan Pramuka. Regu Baron dipimpin oleh Rusdi.
Ternyata Rusdi yang memilih Baron menjadi anggota kelompok Pramuka sekolahnya. Ia memilih Baron karena ia melihat kepandaian Baron memperbaiki bel sekolah. Ia juga yakin Baron bisa menjadi teman yang baik dan dapat diandalkan.