Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Malik Fadjar: PTS Jangan Takut Saingi PTN!

Kompas.com - 15/08/2011, 17:26 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pendidikan Nasional, A. Malik Fadjar mengatakan, perguruan tinggi swasta (PTS) jangan takut bersaing dalam peningkatan mutu pendidikan dengan perguruan tinggi negeri (PTN). Malik, yang pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, rektor PTS memiliki tugas berat untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan perguruan tinggi yang dipimpinnya, ditengah persaingan yang semakin ketat.

"Saya tahu tugas rektor PTS memang lebih berat dari rektor PTN. Saya juga pernah jadi rektor PTS di Malang bisa merasakannya," katanya, seusai pelantikan Prof. Djamaluddin Darwis sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), di Semarang, Senin (15/8/2011).

"Kalau PTN, ibarat rektornya tidur pun tenang-tenang saja, karena anggaran terjamin, mahasiswa datang sendiri. Berbeda dengan PTS, sudah teriak pakai ’toa’ (pengeras suara) belum tentu ada (mahasiswa) yang datang," lanjutnya.

Malik mengatakan, gambaran itu menunjukkan betapa kerasnya perjuangan PTS agar bisa bersaing dengan PTN. Dengan persaingan yang semakin ketat, ia mengingatkan, PTS tak boleh menyerah dan harus tetap menjaga semangat untuk maju.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu menyebutkan, setidaknya ada dua resep yang bisa membuat PTS bertahan dan berkembang di tengah persaingan, yakni kepercayaan dan kepemimpinan.

"Kepercayaan, ini sangat penting dijaga di tengah krisis kepercayaan yang terjadi di masyarakat. Kalau kita sudah tidak dipercaya, maka orang pun tidak akan mau melihat, demikian juga dengan kepercayaan masyarakat atas PTS," katanya.

Resep selanjutnya adalah kepemimpinan. Ia memaparkan, di tengah krisis kepemimpinan yang terjadi di bangsa ini, maka PTS harus memiliki pemimpin yang baik, mau mendengarkan aspirasi di bawahnya, termasuk kalangan mahasiswa.

"Kalau didemo mahasiswa, (rektor, red.) segera temui mereka dan ajak bicara. Jangan malah rektornya tidak mau menemui mereka. Langkah-langkah ini saya lakukan juga waktu menjadi rektor di Malang (UMM, red.)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com