Pemerintah Umumkan Rencana Pendidikan

Santiago, Kamis - Setelah tiga bulan demonstrasi mahasiswa dan sehari sebelum rencana demonstrasi massal, Pemerintah Cile, Rabu (17/8), mengumumkan rencana meningkatkan beasiswa dan mengurangi suku bunga untuk membantu mahasiswa membayar biaya pendidikan.

”Kami mendengarkan. Kami mendengar para mahasiswa. Kami jauh lebih dekat daripada kelihatannya,” kata Menteri Pendidikan Felipe Bulnes dalam sebuah pidato.

Proposal itu, yang merupakan tawaran ketiga dari pemerintah, akan memperluas beasiswa dan pinjaman kepada 60 persen mahasiswa yang paling rentan, naik 40 persen daripada sebelumnya.

Usulan baru itu juga akan menurunkan rata-rata suku bunga pinjaman dari 5,3 persen menjadi 2 persen.

Bulnes mengatakan, pemerintah akan mengajukan sebuah rancangan amandemen kepada parlemen yang menghendaki bahwa ”sebuah pendidikan bermutu dijamin dalam konstitusi” walau dia tidak merinci gagasan itu lebih lanjut.

Mahasiswa mengagendakan demonstrasi mahasiswa nasional, Kamis. Unjuk rasa massal itu akan melibatkan mahasiswa dan guru, dan merupakan bagian dari upaya massal yang memobilisasi ribuan anak muda untuk turun ke jalan berunjuk rasa.

Selama hampir tiga bulan demonstrasi, sekitar 1.900 pengunjuk rasa telah ditangkap serta sekitar 260 petugas polisi dan 36 warga sipil cedera.

Lebih dari 200.000 mahasiswa tidak berada di ruang kuliah, dan universitas-universitas ternama terpaksa menghentikan proses belajar.

Cile biasanya dipandang sebagai salah satu negara paling tertib dan stabil di Amerika Selatan. Namun, dalam tiga bulan terakhir ini, ribuan mahasiswa turun ke jalan di ibu kota Santiago dan kota-kota lain menuntut perubahan radikal dari sistem pendidikan.

Sistem pendidikan publik yang gratis bagi semua warga merupakan tuntutan utama demonstran yang telah turun ke jalan dalam serangkaian demonstrasi massal yang dipicu oleh pengumuman Presiden Sebastian Pinera soal rencana mengurangi anggaran pendidikan.

BBC melaporkan, warga biasa Cile telah melakukan ”cacerolazos” atau ”protes panci” setiap malam, suatu bentuk pembangkangan yang tak terlihat sejak masa Pinochet, untuk mendukung mahasiswa.

Yang menjadi sumber kemarahan mahasiswa adalah sebuah persepsi bahwa sistem pendidikan Cile sangat tidak adil—yang memberi akses kepada mahasiswa-mahasiswa ke sekolah-sekolah terbaik di Amerika Latin dan membuang siswa-siswa miskin ke sekolah-sekolah negeri yang kumuh dan kekurangan dana.(AFP/DI)