Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian Doktor HC Raja Arab Tak Terkait Politik

Kompas.com - 31/08/2011, 20:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Indonesia Gumilar Ruswila Somantri di Jakarta, Rabu (31/8/2011), mengatakan, keputusan UI memberikan gelar doktor Honoris Causa (HC) kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Azis terjadi sekitar tiga tahun lalu.

Keputusan memberikan gelar doktor HC di bidang perdamaian dan kemanusian kepada Raja Arab Saudi dikaji komite yang terdiri dari delapan guru besar UI dari berbagai disiplin ilmu yang mewakili unsur anggota majelis wali amanat, senat akademik, dan guru besar. Lalu, komite ini yang akan memanggil lima peer review yang terdiri dari ahli-ahli disiplin ilmu yang bersesuaian.

Menurut Gumilar, pemberian doktor HC dari UI itu tidak serta-merta diterima Raja Arab Saudi. Baru sekitar tiga bulan sebelum penyerahan, UI mendapat respons bahwa Raja bersedia menerima gelar HC dari UI pada 21 Agustus 2011 di negara tersebut.

"Tapi satu bulan setelah ada jawaban itu, terjadilah kasus Ruyati. Saya menyadari betul bagaimana dampak masalah ini. Ini simalakama. Tetapi pemberian doktor HC itu, kan ranah akademik. Perlu dibedakan dengan ranah politik yang terkait dengan Ruyati atau tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi," kata Gumilar.

Gumilar menegaskan, pemberian doktor HC untuk Raja Arab Saudi tersebut memiliki kajian dan landasan berpikir yang holistik.

"Saya tetap menghargai keberatan-keberatan dari sejumlah pihak. Saya bisa hormati dan pahami di tengah era kebebasan berpikir. Namun, pemberian gelar HC ini dengan melihat nilai-nilai universal yang sesuai dengan nilai di UI dan mekanisme yang ada, serta untuk kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas lagi," kata Gumilar.

Dalam pandangan Gumilar, di tengah hubungan Indonesia-Arab Saudi yang memanas terkait persoalan TKI, pemberian doktor HC yang sudah diputuskan lama oleh komite UI diharapkan dapat memperbaiki ketegangan hubungan.

"Ada kepentingan jangka panjang lagi ke depan agar Arab Saudi terbuka tidak memandang Indonesia sebelah mata. Tidak merendahkan Indonesia karena TKI. Jika Raja menerima gelar HC dari UI, diharapkan masyarakat akar rumput di sana juga punya sikap yang semakin baik kepada Indonesia, juga terkait dengan TKI," papar Gumilar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com