Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emil Salim: Bangun Tata Kelola UI Berhati Nurani

Kompas.com - 05/09/2011, 11:41 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) Prof. Dr. Emil Salim akhirnya menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Membangun Tata Kelola Universitas Indonesia Berhati Nurani", Senin (5/9/2011), di hadapan para guru besar dan sivitas akademika UI, di Kampus FE UI, Depok, Jawa Barat. Sebelumnya, dalam undangan melalui pesan singkat, Emil disebutkan akan menyampaikan orasi "Sengkarut Rektor, Raja dan Ruyati".

Dalam naskah pidato lima halaman itu, Emil menekankan, pidatonya lebih kepada orasi ilmiah yang disampaikan dalam kehangatan semangat persaudaraan dan kekeluargaan antara sesama anggota sivitas akademika FE UI pada khususnya, dan UI pada umumnya.

"Semula saya risih menyampaikan orasi ini. Tapi kemudian saya tertegun ketika selama beberapa hari ini menerima ratusan SMS dan surat elektronik (email) yang datang bertubi-tubi mengungkapkan keprihatinan terhadap buruknya tata kelola pimpinan universitas (UI) yang berujung pada saran menurunkan Rektor UI," kata Emil, saat mengawali pidatonya.

Dalam dua pekan terakhir, pemberian gelar doktor Honoris Causa oleh UI kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz Al-Saud menimbulkan pro dan kontra.

Ia mengungkapkan, awalnya ia sempat khawatir bahwa orasi ilmiah yang disampaikannya akan dijadikan alat politik untuk menghantam pemerintah oleh kalangan tertentu. Namun, setelah dipelajari, Emil mengaku dapat menyimpulkan ratusan SMS dan email yang banyak diterimanya. Ia memaparkan, ratusan pesan yang ia terima adalah wujud kehausan pada tata kelola UI yang lebih baik dan bertumpu pada keinginan agar bisa ditegakkannya pola manajemen transparan, akuntabilitas dalam pelaksanaan, partisipasi dari para penopang kepentingan dalam universitas, berkembang subur sistem check and balances dalam pengelolaan universitas, dan tumbuhnya suasana kreatifitas bebas dari rasa ketakutan untuk berbeda pendapat.

"Kemudian timbul pertanyaan, mengapa timbul arus bawah yang demikian besar kritisnya terhadap tata kelola UI akhir-akhir ini? Itu karena dia (Rektor UI) dianggap terlalu mempunyai otoritas membuat kebijakan sendiri," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com