Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek: Siswa Miskin Lolos Pendataan

Kompas.com - 15/09/2011, 14:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala SMPN 37 Surabaya, Shohibur Rachman mengaku kaget saat mengetahui bahwa salah seorang siswa kelas II di sekolah yang dipimpinnya, Fitri Ayu, berasal dari keluarga tidak mampu. Rachman mengaku, Fitri luput dari pendataan sekolah. Pada Senin lalu, Fitri mendapatkan hukuman "jemur" karena masih menggunakan seragam lama. Ia tak mampu membeli seragam baru yang diwajibkan pihak sekolah.

Rachman mengatakan, sebagai siswa miskin, Fitri bisa mendapatkan bantuan seragam dari sekolah. Oleh karena itu, ia mengungkapkan, seluruh guru diminta untuk melakukan pendataan siswa keluarga miskin dengan cermat.

"Jelas tidak mudah kalau harus memantau ratusan siswa. Namun, kami sudah minta seluruh guru mendata setiap siswa kurang mampu,” kata Rachman, Kamis (15/9/2011).

Menurutnya, terkadang siswa juga enggan jujur untuk menjelaskan kondisi keluarganya.

“Ini kadang kendalanya. Tapi tetap saya minta, seluruh guru proaktif. Kami menyediakan bantuan setiap jenjang kelas sekitar Rp 15 juta untuk membantu seragam siswa gakin,” lanjut Rachman.

Saat naik dari kelas satu, Fitri diminta membeli seragam baru. Karena tak mampu, siswa miskin ini tak mengenakan seragam baru saat upacara sekolah. Badge atau tanda lokasi pada lengan seragam masih badge lama, yang tertulis "kelas satu". Tanda ini sebagai pembeda jenjang kelas. Karena ketahuan gurunya, anak penarik becak ini dijemur bersama belasan siswa lain.

Sebelumnya, Fitri mengaku sudah mencoba menjelaskan kepada pihak sekolah saat kenaikan kelas bahwa orangtuanya belum mampu membelikan seragam lengkap. Tetapi, penjelasannya itu tidak dipedulikan, hingga akhirnya ia dihukum saat upacara berlangsung.

Sementara itu, hingga saat ini, baik pihak sekolah maupun pihak Dinas Pendidikan Surabaya belum bisa dikonfirmasi lebih jauh mengenai aturan baku seragam sekolah tersebut.

“Sebaiknya ke Kepala Dinas saja,” ujar Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Surabaya, Eko Setyaningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau