Polisi Minta Siswa SMA 6 Buat Laporan

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian akan proaktif untuk mengupayakan agar siswa SMA 6 membuat laporan kepolisian terkait kericuhan antara pelajar sekolah itu dan wartawan. "Besok kami (Rabu ini) akan jemput bola. Laporan dari salah satu korban akan kami terima. Kami akan bawa ke sini," ungkap Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto kepada wartawan di Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2011).

Imam berharap, dari sikap proaktif ini, pihak kepolisian mampu mengembangkan pemeriksaan lebih lanjut. "Itu akan mengembang ke yang lain supaya ada perimbangan. Jadi, persoalan tidak menjadi lebih bias," katanya.

Kericuhan antara siswa SMA 6 dan wartawan ini bermula ketika Oktaviardi meliput tawuran antara SMA 6 dan SMA 70, yang jaraknya berdekatan, Jumat lalu. Ketika mengambil gambar, dia diintimidasi. Kaset rekamannya diminta paksa oleh pelajar SMA 6. Kemudian, pada Senin (19/9/2011), para wartawan melakukan aksi damai menuntut agar ada pertanggungjawaban pihak sekolah terkait perampasan kaset rekaman itu.

Bukannya mendapatkan jawaban yang baik, siswa-siswa sekolah malah menyerang wartawan. Akibatnya, sejumlah wartawan terluka, antara lain fotografer Seputar Indonesia Yudhistiro Pranoto, fotografer Media Indonesia Panca Syaukani, dan fotografer Kompas.com, Banar Fil Ardhi.