Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Buruk, Pembayaran Tunjangan Profesi Ditunda

Kompas.com - 24/09/2011, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Nasional berencana menunda pembayaran tunjangan guru tersertifikasi yang kinerjanya tidak sesuai dengan kompetensi. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemdiknas, Syawal Gultom menjelaskan, penundaan pembayaran tersebut adalah sebuah upaya untuk menjawab pertanyaan besar tentang adanya dugaan para guru yang belum bisa mengubah atau pun meningkatkan kinerjanya meski telah diberikan tunjangan profesi.

"Hal tersebut hanya dapat dijawab dengan pemetaan kinerja guru. Misalnya dengan penilaian," kata Syawal, Jumat (23/9/2011), di Jakarta.

Ia mengakui, saat ini tunjangan profesi yang telah diberikan  memang belum mampu meningkatkan kinerja guru. Selain itu, guru yang sudah mendapatkan tunjangan profesi ini juga belum mampu mengubah situasi pembelajaran secara signifikan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat Kemdiknas akan merancang Peraturan Menteri yang akan digunakan sebagai barometer standar kompetensi guru.

"Nantinya kita akan membuat sistem untuk mengetahui berapa lama tunjangan guru tersebut akan ditunda. Tentunya hanya guru yang tidak mencapai indeks tertentu," ujarnya.

Ia menjelaskan, ada empat indikator yang akan dievaluasi. Empat indikator itu adalah kepribadian, pedagogik (pemahaman ilmu yang diajarkan), sosial, dan profesionalisme setiap guru. Ke depannya, meski batas minimal akan dibedakan, tetapi kriteria penilaian akan disamakan secara nasional.

"Penilaian akan didampingi oleh 332.000 asesor yang anggotanya terdiri dari anggota LPMP, pengawas sekolah, kepala sekolah, guru berprestasi, dan asosiasi profesi," kata Syawal.

Ia juga menegaskan, semua guru harus siap dievaluasi dan ancaman penundaan pembayaran tunjangan tersebut. Menurutnya, sosialisasi mengenai hal ini sudah dilakukan sejak diterbitkannya Permenag PAN dan RB no 16/2009 tentang Penilaian Kinerja Guru.

“Bahkan di Kalimantan sudah ada pelatihan. Kami tengah menyiapkan modul agar kompetensi mereka dapat mencapai indek nilai yang disyaratkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com