Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Autis Butuh Sekolah Khusus Bukan SLB

Kompas.com - 28/09/2011, 21:59 WIB

BONTANG, KOMPAS.com - Penanganan anak autis ternyata butuh perlakuan khusus sehingga sekolah dan sistem pendidikannya juga tersendiri, jadi tidak bisa digabung dengan siswa di sekolah luar biasa (SLB) untuk anak cacat maupun hanya terapi autis.

"Mereka (anak autis) membutuhkan sekolah khusus, bukan SLB apalagi hanya terapi autis," kata Kepala Sekolah Borneo Center Bontang, Nawawiartie, di Bontang, Rabu (28/9/2011).

Nawawiartie ibu dari seorang anak autis yang kini telah berumur 12 tahun cukup berpengalaman menangani anak-anak berkebutuhan khusus termasuk anaknya.

"Awalnya kami para orangtua anak autis membentuk perkumpulan Persatuan Orangtua Penyandang Anak Berkebutuhan Khusus atau POPA tetapi sejak dibentuk tahun 2003 namun tidak ada kelanjutan organisasi," ujar dia.

Dia lantas mendirikan Sekolah Borneo Center Anak Berkebutuhan Khusus. Para siswa saat ini berjumlah 20 orang, yang aktif masuk 10 orang. Mereka setara dengan taman kanak-kanak dan sekolah dasar, diasuh tiga guru.

"Sebenarnya ada juga anak setara sekolah menengah tetapi kemarin saat mendaftar saya tolak karena kurangnya guru disini. Tetapi setelah mendapat tambahan guru mengajar dari rekan guru sekolah menengah dalam waktu dekat ini, maka kami akan terima mereka dengan waktu belajar pada sore hari," ujarnya.

Nawawiartie yang baru saja pensiun dini dari profesi PNS saat ini bertekad mencurahkan seluruh perhatian untuk perkembangan sekolah khusus ABK. Menurutnya anak autis saat dipindah ke sekolah normal biasanya akan mengalami kesulitan menyesuikan diri.

"Pola yang pas buat mereka adalah sekolah khusus, dan tahun ini kami telah meluluskan satu siswa melalui ujian paket setara sekolah dasar," ucapnya.

Dia mengakui bahwa para orang tua siswa autis, kadang mencoba memindah anaknya ke lembaga terapi autis maupun sekolah normal, ketika menyadari itu tidak cocok maka biasanya akan dikembalikan ke sekolah khusus ABK.

Anak autis juga tidak cocok sekolah di SLB karena SLB adalah sekolah khusus anak cacat. Sementara kondisi anak autis, kadang memiliki tingkat intelegensia tinggi, yang kadang tidak dapat mengontrol tingkah lakunya.

"Terpenting buat anak saya yang autis adalah memilik ketrampilan hidup, dan sesuai tingkatan anak saya akan saya ikutkan ujian kejar paket," imbuh salah satu orangtua anak autis yang terpaksa memindah anaknya keterapi autis, lalu sekolah normal, dan akhirnya kembali ke Sekolah Borneo Center ABK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com