Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Pendidikan di Perbatasan

Kompas.com - 01/10/2011, 04:16 WIB

Ester Lince Napitupulu

Daerah perbatasan yang selama ini diabaikan dalam pembangunan bangsa mulai dilirik. Paradigma bangsa yang menempatkan daerah perbatasan sebagai bagian belakang negeri, perlahan dibalik-kan.

Selama ini, warga negara Indonesia yang tinggal di pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga merasa diabaikan. Bukan hanya soal infrastruktur yang membuat kecil hati jika berhadapan dengan negara tetangga. Pelayanan dasar, semisal kesehatan dan pendidikan yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, juga tak kunjung membaik.

Winsulangi Salindeho, Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang berbatasan dengan Filipina, menuturkan, pendidikan dasar yang jadi kewajiban negara tak terpenuhi. ”Ada pulau-pulau yang cuma punya SD. Anak-anak usia wajib belajar di daerah itu tidak bisa melanjutkan ke SMP. Belum lagi jumlah guru kurang,” kata Winsulangi.

Kondisi pendidikan yang terbatas juga dirasakan anak-anak sekolah di Distrik Sota, Merauke, Papua. Di daerah yang berbatasan dengan Papua Niugini ini, listrik sering padam dan tak ada sinyal telepon seluler.

Para siswa SMPN 11 Distrik Sota tidak punya ruang laboratorium. Menggunakan komputer masih langka karena hanya ada dua komputer yang berfungsi. Itu pun sulit dioperasikan karena listrik tidak memadai.

Hal serupa juga terlihat di SMKN 1 Sota. Para siswa banyak berasal dari daerah yang jauh. Mereka tinggal di rumah guru dan asrama.

Pendidikan SMK memang gratis, juga asrama. Namun, semua serba terbatas. Untuk biaya makan 50 orang yang tinggal di asrama hanya ada dana Rp 100 juta per tahun. Padahal idealnya Rp 300 juta per tahun.

Di SMPN 1 Atap Wasur, anak-anak tinggal tersebar di rumah penduduk, selain di asrama. Sekolah memakai dana bantuan operasional sekolah (BOS), tetapi pencairannya sering terlambat.

Meskipun kondisi sekolah terbatas, pendidikan di Sota dilirik anak-anak Papua Niugini. Dari informasi yang diperoleh, pendidikan di Sota masih lebih baik dibandingkan di wilayah perbatasan Papua Niugini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com