Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Hadapi Tiga Masalah

Kompas.com - 03/10/2011, 15:25 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Industri batik saat ini masih menghadapi beberapa masalah. Hal itu antara lain fluktuasi dan ketersediaan bahan baku, kendala pemasaran, dan berkurangnya tenaga pembatik.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, dalam acara Peringatan Hari Batik Nasional, di Kompleks Lapangan Jetayu, Kota Pekalongan, Senin (3/10/2011).

Menurut dia, dari waktu ke waktu, batik semakin menjadi kebanggaan masyarakat. Saat ini dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sekitar 30 kabupaten/kota sudah memiliki usaha batik.

Jumlah sentra batik pada 30 kabupaten/ kota tersebut sekitar 146 sentra, dengan jumlah unit usaha mencapai 11.391 unit usaha. "Itu unit usaha dalam berbagai skala, baik tradisional maupun yang menggunakan teknologi," ujarnya. Oleh karena itu, batik harus terus ditingkatkan, agar memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Meskipun demikian, saat ini terdapat berbagai kendala, antara lain fluktuasi dan ketersediaan harga bahan baku. Seringkali, lanjut Bibit, kenaikan harga bahan baku melebihi kenaikan harga jual produk batik.

Selain itu, masuknya tekstil bermotif batik dari China, juga menjadi salah satu kendala industri batik. "Sekarang generasi yang tekun membatik juga berkurang," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu upaya mengatasi persoalan itu, antara lain membuka pasar-pasar baru. Selain itu, ia berharap pemerintah pusat bisa menyeleksi pintu impor batik, atau bila perlu menaikkan biaya impor batik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com