Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Didorong Bantu Wujudkan Kesetaraan Jender

Kompas.com - 04/10/2011, 22:39 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesetaraan jender dalam pendidikan di dunia masih bermasalah. Meskipun dunia sudah berkomitmen untuk menciptakan kesetaraan jender, pada kenyataannya banyak anak putus sekolah dan dua pertiga orang dewasa yang buta huruf adalah perempuan.

Oleh karena itu, dunia membutuhkan peran guru untuk mewujudkan kesetaraan jender dalam pendidikan. Seruan untuk mendorong guru berkontribusi dalam mewujudkan kesetaraan jender, utamanya di bidang pendidikan, disampaikan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dalam peringatan Hari Guru Dunia yang jatuh setiap 5 Oktober. Tema peringatan kali ini adalah "Guru untuk Kesetaraan Jender".

Dalam penelitian terbaru, kesetaraan jender dalam perekrutan guru dan pegawai di sekolah juga mesti diperhatikan. Dari penelitian yang dilakukan UNESCO terlihat proporsi guru perempuan yang lebih banyak di jenjang pendidikan dasar dapat mendorong meningkatkan pendaftaran siswa perempuan di jenjang pendidikan menengah.

Saat ini, dunia membutuhkan sekitar dua juta guru baru untuk membawa dunia mencapai tuntasnya pendidikan dasar dunia pada 2015. Kebutuhan dunia itu diutamakan untuk guru perempuan yang mengisi pengajaran di jenjang pendidikan dasar. 

Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova menyerukan agar guru menjadi terdepan dalam mengatasi hambatan-hambatan bagi anak-anak di dunia mencapai pendidikan dasar yang mesti tuntas tahun 2015. Dunia menghadapi persoalan kekurangan guru dan kualitas guru untuk menyediakan layanan pendidikan dasar yang bermutu.

"Jika kita ingin memberi kesempatan yang sama bagi anak-anak perempuan dan laki-laki untuk menyadari potensi mereka dan menuntut hak mereka, kita harus memikirkan kebijakan dan strategi yang menarik dan memotivasi laki-laki dan perempuan yang mampu untuk mengajar, sambil juga memampukan mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada kesetaraan jender," papar Irina.

Pernyataan UNESCO ini juga didukung pimpinan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef), rogram Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Buruh Internasional (ILO), dan Education International (EI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com