JAKARTA, KOMPAS.com — Penonton mendukung protes yang dilakukan peserta kepada komite juri lomba robot INAICTA di Jakarta Convention Center, Rabu (5/10/2011). Penonton juga merasa aneh terhadap hasil penilaian komite juri.
Pada saat peserta melakukan protes, penonton berteriak-teriak mendukung. Ada yang mengatakan juri curang dan tidak fair karena ada robot yang, menurut penonton menang karena berhasil tampil sempurna sampai garis finis, malah dikalahkan oleh robot yang gagal masuk finis.
Penilaian komite juri dinilai tidak fair dan sarat kepentingan bisnisnya sendiri. Misalnya, untuk kategori maze solving tingkat SMP. Komite juri memenangkan peserta yang pada sesi pertama hanya meraih 3 poin. Walau robotnya berhasil mencapai finis, tetapi tidak melalui jalur semestinya. Pada sesi kedua, robotnya malah gagal mencapai finis.
Sementara robot dari tim Melati Sidoarjo, yang pada saat penjurian lapangan meraih poin tertinggi, hanya meraih special award. Padahal, robot itu pada sesi pertama meraih poin tertinggi dengan 4 poin dan pada sesi kedua merupakan satu-satunya robot dari 64 peserta yang berhasil masuk finis melalui jalur yang sudah ditetapkan panitia.
Adapun untuk maze solving tingkat SD lebih kacau lagi. Yang menjadi juara adalah peserta yang pada saat pelaksanaan lomba dinyatakan sudah didiskualifikasi oleh dewan juri karena tidak membongkar robotnya sebelum lomba dimulai. Namun, oleh komite juri yang diketuai oleh Riza M, yang dikenal sebagai pebisnis robot merek Robo-robo, dinyatakan sebagai juara pertama.
"Kami memprotes keputusan komite juri yang tidak fair ini," kata Rini, pembina M Robot Sidoarjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.