Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Komite Juri Dipuji

Kompas.com - 06/10/2011, 16:28 WIB
Anwar Hudijono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Tim Musashi SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Jawa Timur, menyatakan respek kepada Komite Juri lomba robot INAICTA di Jakarta Hall Coventions Centre, Rabu malam atas keberanian dan ketulusannya mengakui kesalahan dan kekonyolan dalam hal penjurian sehingga merugikan peserta.

Pernyataan respek itu disampaikan anggota Tim Musashi SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Ahistya P di Jakarta, Kamis (6/10/2011). Sebelumnya, Ketua Komite Juri Dr Ir Riza Muhida menemui Tim Musashi SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Jatim, di Hotel Century, Jakarta, Kamis (6/10). Riza Muhida didampingi panitia INAICTA, Santoso.

Riza mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dalam penjurian, sehingga merugikan peserta. Salah satunya adalah Ahistya. Saat pengumuman hasil lomba Rabu malam, Ahistya dinyatakan di posisi enam dan hanya mendapat penghargaan tech nical award. Namun setelah diprotes pihak Musashi, malam itu juga diralat menjadi juara kedua.

Ahistya adalah satu-satunya peserta dari 63 perserta kategori maze soving tingkat SMP yang robotnya bisa mencapai finis dengan sempurna. Dia juga pengumpul poin tertinggi. Penonton menjagokan dia juara pertama.

"Sikap Pak Riza yang menemui kami kemudian mengakui kesalahan dan meminta maaf menunjukkan dia rendah hati dan berlapang dada. Bagi kami itu sudah cukup. Kalau bicara rugi, kami dirugikan," kata Ahistya.

Ny Tri S, pendamping Tim Musashi juga menilai dengan sikap itu, Riza yang juga dosen Universitas Indonesia ini berani membuat terobosan baru bahwa pada era transparansi sekarang ini, juri tidak bisa lagi menyembunyikan kecurangan di balik jargon keputusan juri bersifat final, mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Memang sebenarnya kami meminta agar nilai para pemenang itu dibuka secara transparan karena kami masih penasaran apa benar juara pertama itu nilainya lebih tinggi daripada Ahistya. "Tapi ya sudahlah... yang penting di masa depan jangan terulang lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com