Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia di Jepang Kumpulkan Pakar Dunia

Kompas.com - 09/10/2011, 11:06 WIB

JEPANG, KOMPAS.com - Para mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kyoto dan PPI Kansai, Jepang, menyelenggarakan konferensi internasional yang menghadirkan pakar-pakar ternama dunia dari berbagai negara ini. Konferensi bertajuk SUSTAIN (Sustainable Future for Human Security) 2011 ini akan berlangsung di Kyoto, Jepang, pada 8-9 Oktober. Pada event ilmiah ini, akan diperkenalkan pula budaya Indonesia melalui berbagai penampilan kesenian tradisional oleh para mahasiswa Indonesia.

"Kegiatan konferensi SUSTAIN ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan di Kyoto. Berbagai gagasan menarik yang akan dipresentasikan, antara lain hasil penelitian mengenai pembuatan bio-plastik dari kulit nanas, coalbed methane sebagai energi alternatif di Indonesia, penggunaan bakteri untuk mendegradasi limbah nuklir, antioksidan alamiah dari limbah cumi-cumi, perhitungan matematika untuk menyusun jadwal bis Trans Jakarta, hingga teknologi nanocapsulation  untuk obat anti kanker," jelas Ketua Penyelenggara SUSTAIN, YP Prihatmaji, secara tertulis, kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2011).

Ia mengungkapkan, konferensi ini akan membicarakan masa depan Asia, mengingat kawasan Asia kini tengah digadang sebagai kekuatan baru dunia. Sejumlah pernyataan yang akan ditemukan jawabannya terkait hal ini, diantaranya, apakah optimisme Asia sebagai kekuatan baru dunia akan terwujud, serta mampukah kemajuan ekonomi dicapai tanpa mengorbankan lingkungan dan menyebabkan kerentanan sosial? Pertanyaan-pertanyaan besar inilah yang akan didiskusikan oleh lebih dari 200 pakar di berbagai bidang yang berasal dari lima belas negara.

Beberapa pakar yang dijadwalkan untuk memaparkan pemikiran mutakhir mereka antara lain berasal dari institusi akademik seperti Kyoto University, Waseda University, hingga Siam Cement Group Thailand.

Selain itu, akan hadir pula ilmuwan Tanah Air, diantaranya Dr. Khoirul Anwar dari JAIST (penemu dan pemegang paten 4G uplink SC-FDMA tanpa guard interval) dan Dr. Andreas Raharso (Direktur Hay Group Global Research for Strategy Execution). Beberapa pakar nuklir juga akan hadir, seperti Dr. Hario Susetyo dan Dr. Sidik Permana.

Acara ini didukung penuh oleh Kyoto University, Global Center of Excellence Energy Science - Kyoto University, Human Security Engineering (HSE) Kyoto University, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), dan Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) sebagai Co-Hosts, serta PPI Jepang, KBRI Tokyo, dan KJRI Osaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com