Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa di Semarang Kehilangan Jam Belajar

Kompas.com - 11/10/2011, 10:46 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Anak-anak sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/10/2011), mulai dari siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, kehilangan jam belajar.

Pasalnya, ratusan siswa, terutama di wilayah Semarang timur dan Pedurungan, Kota Semarang, dikerahkan menyambut kedatangan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan rombongan, yakni delegasi dari peserta ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC), yang berkesempatan mengunjungi kantor kelurahan terbaik se-Jateng di Palebon, Kecamatan Pedurungan, Semarang.

Ratusan siswa sekolah itu dikerahkan supaya berdiri berjajar di tepi jalan, dari Jalan Brigjen Sudiarto menuju arah Kantor Kelurahan Palebon. Entah siapa yang memberi instruksi para siswa berdiri di tepi jalan sambil melambai-lambai bendera Merah Putih dalam berbagai ukuran.

Para siswa ini berdiri di tepi jalan itu sejak pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Sejumlah warga di Kota Semarang menyesalkan masih adanya upaya mobilisasi para siswa hanya untuk menyambut kedatangan pejabat negara yang lewat. Padahal, rombongan kendaraan yang ditumpangi pejabat negara itu hanya melintas dalam kecepatan tinggi karena iring-iringan mobil itu menggunakan petugas polisi sebagai pembuka jalan.

"Para siswa berdiri di tepi jalan kalau ada pejabat negara itu era Orde Baru. Mestinya, pemangku pendidikan bisa mengkaji tindakannya menyurun para siswa berlaku yang tidak produktif itu. Dalam manajemen pendidikan, waktu dua jam untuk belajar secara efektif sangat penting daripada waktu belajar hilang karena berdiri di tepi jalan. Lha wong pejabatnya juga tidak memperhatikan ulah para siswa itu," ujar wartono, warga di Pedurungan, Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com