Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTS Jangan Jadi "Menara Gading"

Kompas.com - 20/10/2011, 09:09 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy Suandi Hamid mengharapkan, PTS tidak hanya mengkaji pengembangan universitas, tetapi juga semua persoalan besar yang ada di masyarakat. Hal ini, menurutnya, akan menghapus kritik yang menyebut PTS sebagai "menara gading".

"Hal itu perlu dilakukan agar perguruan tinggi swasta (PTS) tidak seperti yang dikritik banyak pihak sebagai ’menara gading’, yang lepas dari persoalan kehidupan masyarakat," kata Edy yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), di Yogyakarta, Kamis (20/10/2011).

Dalam konteks pengembangan PTS, ia menguungkapkan, Aptisi akan menjalin kerja sama sebanyak-banyaknya dengan pihak lain, terutama dengan unit terkait di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Aptisi mengagendakan program kerja ke depan untuk penguatan PTS yang jumlahnya lebih dari 3.100 PTS, sehingga secara bertahap dapat mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik," katanya.

Untuk menyusun kerangka kerja itu, pada 23-24 Oktober mendatang, Aptisi akan mengadakan prarapat kerja menjelang pelantikan pengurus yang diselenggarakan di Jakarta. Edy mengatakan, dalam kegiatan tersebut akan disampaikan pengarahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh serta pidato kunci oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas.

Selain itu, menurut dia, juga akan diselenggarakan persiapan penyelenggaraan Rapat Pengurus Pusat Pleno atau pra-RPPP ke-1 Aptisi. Dalam rapat itu masing-masing pengurus akan menyampaikan rancangan program kerja untuk satu periode kepengurusan, dan sekaligus rancangan program kerja untuk periode satu tahun ke depan.

Hasil rancangan program kerja tersebut, jelas Edy, akan dibawa dan disahkan dalam RPPP yang akan diselengggarakan dalam waktu dekat.

"Rangkaian acara pelantikan dan pra-RPPP direncanakan akan ditutup dengan pernyataan Aptisi dalam rangka menyikapi persoalan bangsa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com