Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTS Akan Lebih Peka Persoalan Masyarakat

Kompas.com - 24/10/2011, 11:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Edy Suandi Hamid mengatakan, APTISI akan meningkatkan perannya, tidak hanya mengkaji hal-hal pengembangan perguruan tinggi itu sendiri, melainkan juga akan ikut mengkaji semua persoalan besar yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Edy menjelaskan, peningkatan peran tersebut sebagai upaya agar perguruan tinggi swasta (PTS) tidak seperti yang dikritik sejumlah pihak sebagai "menara gading" yang lepas dari persoalan kehidupan masyarakat.

Dalam konteks pengembangan PTS, APTISI akan menjalin sebanyak mungkin kerjasama, terutama dengan unit terkait, dalam hal ini adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Selain itu, pihaknya juga akan mencermati Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) yang saat ini tengah dibahas di DPR.

"Sebagai insan yang berada pada lingkup perguruan tinggi, maka sudah kewajiban kami mencermati RUU itu, karena juga menyangkut persoalan pencerdasan masyarakat," kata Edy, seusai melantik pengurus APTISI, Senin (24/10/2011), di Hotel Sahid, Jakarta.

Ia melanjutkan, sebagai bagian dari institusi yang berisikan kaum intelektual, PTS tak boleh diam dan pasif menyikapi persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Termasuk tidak boleh hanya menjadi "penonton" ketika melihat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan yang terus meluas.

Edy mengatakan, akademisi PTS juga perlu menyampaikan sikap dan mencarikan jalan keluar yang diharapkan bisa memperbaiki problematika yang terjadi di tengah masyarakat.

"Kita tidak boleh tidur manakala masyarakat dan negara membutuhkan. Jangan terjebak menjadi elit yang bercokol di menara gading," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com