Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuh Keberatan Pendidikan Tinggi "Pindah" ke Kemristek

Kompas.com - 24/10/2011, 16:35 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh keberatan jika pengelolaan pendidikan tinggi dipisahkan dari kementerian yang dipimpinnya. Pekan lalu, Wakil Ketua Komisi X Rully Chairul Azwar mewacanakan agar pendidikan tinggi dikelola oleh kementerian tersendiri atau dialihkan ke Kementerian Riset dan Teknologi. Menurutnya, hal itu perlu dipertimbangkan agar pendidikan tinggi dapat lebih fokus melakukan penelitian.

Nuh berpandangan, jika alasannya untuk menguatkan penelitian, maka yang perlu dilakukan adalah penguatan sumber daya manusia, bukan memisahkan pengelolaan pendidikan tinggi dari Kemdikbud.

"Untuk mengoptimalkan riset yang harus diperkuat adalah sumber dayanya," kata Nuh, Senin (24/10/2011), di Jakarta.

Dengan alasan kesesuaian, menurutnya, pengelolaan pendidikan tinggi masih ideal berada di bawah naungan Kemdikbud. Akan tetapi, ia menghargai wacana yang muncul.

"Itu pandangan yang harus kita hargai. Semua memiliki alasan, termasuk menggabungkan semua urusan pendidikan dalam satu atap, dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai pendidikan tinggi," ujarnya.

Nuh menambahkan, pengelolaan pendidikan tinggi tidak perlu dijadikan masalah, selama menghasilkan penelitian yang memadai.

"Pengelolaan pendidikan tinggi di negara lain bermacam-macam, tapi keuntungan pendidikan tinggi ada di bawah Kemdikbud adalah agar tercipta koordinasi yang baik antar jenjang pendidikan," kata Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com