Belajar di Lantai, Siswa SD Ini Butuh Meja-Kursi

BENGKULU, KOMPAS.com - Ratusan murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, membutuhkan perlengkapan meja dan kursi untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar di sekolah itu. Akibat tidak memiliki meja dan kursi, ratusan murid dari kelas satu sampai empat di SD Negeri 2 Pematang Tiga terpaksa menerima pelajaran dari guru mereka sambil duduk di lantai.

"Sebanyak 148 murid di sekolah ini membutuhkan meja dan kursi agar kegiatan proses belajar mengajar bisa berjalan maksimal. Seluruh murid kelas satu hingga empat di SD ini terpaksa duduk di lantai tanpa alas untuk menerima pelajaran dari guru mereka," kata Kepala SD Negeri 2 Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah Ahmad Yani, Selasa (25/10/2011).

Ia mengungkapkan, yang paling memprihatinkan adalah ratusan murid yang tidak memiliki meja dan kursi itu terpaksa menulis sambil tengkurap di lantai tanpa alas sehingga mereka tidak bisa menulis dengan baik.

Salah seorang murid kelas empat SD Negeri 2 Pematang Tiga, Shinta mengatakan, ia dan teman-temannya tidak bisa konsentrasi menerima pelajaran karena kondisi belajar yang dijalani.

"Saya bersama teman-teman sering sakit bagian dada dan pinggang karena selalu menulis sambil tengkurap di lantai tanpa alas," katanya.

Ratusan murid di SD ini berharap agar Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah segera menyediakan peralatan meja dan kursi agar semua murid bisa lebih baik lagi menerima pelajaran dari guru sehingga prestasi pun bisa meningkat. Gedung SD Negeri 2 Pematang Tiga sebelumnya pernah diperbaiki dengan menggunakan dana bantuan sebuah yayasan.

Pihak sekolah telah mengusulkan bantuan perlengkapan meja dan kursi untuk ratusan murid tersebut. Tetapi, hingga kini belum ada tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah. SD Negeri 2 Pematang Tiga berlokasi di Desa Aturan Mumpo dan menampung  sebanyak 222 murid yang berasal dari tiga desa yang bertempat tinggal di Kecamatan Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah.