Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tonjolkan HIT, China Pun Incar Pelajar Indonesia

Kompas.com - 29/10/2011, 22:07 WIB
M.Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perguruan-perguruan tinggi di China semakin gencar memburu mahasiswa-mahasiswa internasional, baik dari Eropa maupun Asia. Di Harbin Institute Technology (HIT), misalnya, sekitar 900 mahasiswa asing yang berkuliah kebanyakan berasal dari Rusia, Jepang, Korea Selatan.

HIT merupakan perguruan tinggi pemerintah yang berlokasi di ibu kota Provinsi Heilongjiang. Tahun ini, jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di kampus itu baru 1 persen dari total mahasiswa asing yang ada. 

"Setiap tahun jumlah mahasiswa Indonesia di sana meningkat," ujar Samuel Wiyono, Direktur Beijing Language & Culture Institute (BLCI), kepada Kompas.com, di Jakarta, Sabtu (29/10/2011).

Pelajar Indonesia saat ini mendapatkan kesempatan studi program gelar S-1 untuk bidang studi Teknik Sipil (Civil Engineering) ataupun Teknik Material (Material Engineering) dengan bahasa pengantar Inggris. Kedua bidang studi tersebut merupakan salah satu bidang studi terbaik di HIT, bahkan di China.

"Sehingga mahasiswa yang belum menguasai bahasa Mandarin tetap bisa mengikuti kuliah kedua bidang studi ini. Selain itu, mereka juga diberikan pelajaran bahasa Mandarin dalam kurikulumnya karena kedua bahasa," ujarnya.

Perguruan tinggi ini didapuk sebagai salah satu universitas terbaik China di bidang teknik berkat keterlibatannya selama 90 tahun secara langsung dalam program antariksa China, terutama untuk proyek pesawat luar angkasa Shenzhou. Di samping itu, HIT juga berkali-kali memenangi lomba robotika di China dan luar negeri.

"Tentunya menuntut ilmu di perguruan tinggi yang berkontribusi dalam proyek ruang angkasa akan memiliki kebanggaan tersendiri," kata Samuel di sela persiapan Pameran Pendidikan China ke-13. 

Tahun ini, lanjut Samuel, HIT dan 14 perguruan tinggi China lainnya akan mengikuti pameran pada Sabtu (5/11/2011) dan Minggu (6/11/2011) di Mangga Dua Square, Jakarta Utara. Pameran ini juga akan diselenggarakan selanjutnya di Hotel Horison, Semarang, pada Rabu (9/11/2011) dan Kamis (10/11/2011), serta Sabtu (12/11/2011) dan Minggu (13/11/2011) mendatang di Hotel Tunjungan, Surabaya.

Ditanya tentang biaya kuliah, Samuel menjamin biaya kuliah di China seperti di HIT relatif terjangkau. Untuk belajar bahasa Mandarin, misalnya, uang kuliah dipatok RMB 14.000 per tahun atau berkisar Rp 20 juta-an. Terkait hal ini, ia mengakui, biaya kuliahnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan dengan universitas-universitas setara di Beijing, Shanghai, atau Guangzhou. 

"Karena biaya hidup di Harbin relatif lebih rendah dibandingkan dengan di tiga kota tersebut," tambah Samuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com