Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan: Dhia Fairuz, Juara Dunia Matematika

Kompas.com - 31/10/2011, 09:48 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Sudah pernah mendengar nama Dhia Fairuz Sabrina? Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, ini juara dunia Matematika saat berhasil menyabet emas dalam Wizards at Mathematics International Coimpetition di India, 26 Oktober pekan lalu. Ini bukan satu-satunya prestasi yang berhasil dia raih. Dhia sudah kerap menorehkan prestasi dalam ajang olimpiade dan kompetisi Matematika. Bagaimana keseharian Dhia?

Seperti anak-anak pada umumnya, Dhia selalu mengisi waktu luangnya dengan berlibur atau membaca cerita fiksi, baik komik maupun novel. Dhia mengaku tak bisa menanggalkan kesenangannya membaca komik.

"Kalau libur atau waktu senggang setelah belajar, saya lebih senang membaca komik dan novel apa saja. Saya tidak suka lihat televisi," ujar Dhia, Minggu (30/10/2011).

Membaca komik, menurut Dhia, tak hanya mendorong kemampuannya membaca, tetapi juga menumbuhkan daya nalar. Komik apa yang disukai Dhia?

"Aku suka Detektif Conan," ujar bocah kelahiran 6 Juli 2000 itu.

Cerita emas

Ternyata, ada cerita di balik medali emas yang diboyong Dhia ke Tanah Air. Dalam kompetisi Matematika di India itu, Dhia sebenarnya peraih perak dan perunggu. 

"Yang penting bawa emas. Katanya, panitia sendiri yang menukar perak menjadi emas. Dengan raihan ini, Indonesia juara umum," kata Solikin, Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya.

Kecintaan Dhia pada Matematika sendiri belum berlangsung lama. Saat duduk di kelas I dan II SD, siswa yang bercita-cita menjadi dokter ini tak mencatatkan nilai yang terbilang istimewa untuk pelajaran Matematika. Akan tetapi, kondisi ini berbalik saat Dhia duduk di kelas III dan IV. Nilainya memuaskan. Ia mengaku selalu mendisiplinkan diri menyisihkan waktu untuk belajar setiap hari.

"Saya suka logika dan tak suka menghapal. Saya memang ikut bimbel (bimbingan belajar) khusus Matematika," kata Dhia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Edu
UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

Edu
PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

Edu
Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Edu
Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

Edu
Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Edu
Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Edu
Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Edu
Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Edu
Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Edu
5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Edu
Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Edu
Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

Edu
Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau