Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Dana Ganggu Rehabilitasi Sekolah

Kompas.com - 05/11/2011, 02:28 WIB

Jakarta, Kompas - Rehabilitasi gedung sekolah dasar dan sekolah menengah pertama masih terhambat persoalan teknis penyaluran dana dari kas negara ke sekolah. Beberapa sekolah belum menerima dana rehabilitasi karena nomor rekening salah sehingga dananya dikembalikan ke kas negara.

Taufik Hanafi, Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan, mengatakan hal itu, Jumat (4/11), di Jakarta. ”Sekolah tidak tahu jika rekeningnya sudah mati. Akibatnya, uang kembali ke kas negara. Uang bisa dikirim lagi ke sekolah bersangkutan, tetapi butuh waktu,” ujarnya.

Sampai saat ini dana rehabilitasi sekolah yang sudah disalurkan untuk SD Rp 395 miliar dari total dana Rp 617 miliar (63,9 persen). Adapun total dana untuk SMP sebesar Rp 129 miliar dan 95,6 persen sudah disalurkan. Jumlah sekolah yang akan direhabilitasi 3.020 sekolah, terdiri atas 2.419 SD dan 601 SMP. Dari total sekolah itu, 193 SD (18 persen) dan 43 SMP (50 persen) sudah memulai pembangunan gedungnya.

Kasubdit Program Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Samino meluruskan pemberitaan yang menyebutkan belum ada pembangunan fisik di SD Negeri Asam Tiga Kupang (Kompas, 3/11). Menurut dia, di SDN Asam Tiga Kupang dan SDN 1 Babakan Madang, Bogor, saat ini sudah dipasang fondasi. ”Pengerjaannya bekerja sama dengan TNI dan perguruan tinggi untuk pendampingan agar struktur bangunan aman,” kata dia.

Kepala Bidang Pencitraan Publik Kemdikbud Purwanto mengatakan, setiap hari dilibatkan 30 personel TNI untuk pembangunan SD. Adapun untuk SMPN 6 Kupang dan SMPN 15 Kupang, karena salah nomor rekening, dananya dikembalikan, tetapi sekarang ini sudah dicairkan lagi.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud Didik Suhardi mengaku proses rehabilitasi di Kupang agak terlambat karena kondisi wilayah yang sulit. (LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com