Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Belum Dimanfaatkan

Kompas.com - 09/11/2011, 09:24 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Penerapan hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi (PT) masih sedikit dimanfaarkan dalam dunia industri. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Khairil Anwar Notodiputro, dalam seminar  "Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Pembangunan di Indonesia", di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/11/2011).

Khairil mengungkapkan, salah satu faktor penyebab belum maksimalnya pemanfaatan hasil penelitian PT yang digunakan industri adalah lemahnya jaringan.

"Hal itu bisa terjadi karena belum terjalinnya jaringan yang kuat antara kedua pihak terkait, yaitu perguruan tinggi atau universitas dengan pihak industri," kata Khairil.

Faktor lainnya adalah berkaitan dengan masalah standardisasi. Menurut Khairil, perbedaan standardisasi antara hasil penelitian perguruan tinggi dengan kebutuhan industri jauh berbeda.

"Karena tidak seluruh hasil penelitian dari perguruan tinggi  bisa langsung diterapkan atau digunakan oleh industri. Butuh proses yang cukup panjang," ujarnya.

Sebagian besar hasil penelitian itu, lanjut Khairil, perlu penyesuaian, baik dengan pelaku industri maupun dengan objeknya. Meski demikian, kata dia, bukan berarti hasil penelitian PT selama ini sulit diterapkan dalam dunia industri. Di sisi lain, penelitian PT justru bisa menghasilkan industri baru, seperti yang terjadi dalam industri produk teh dalam botol.

"Teh dalam botol yang saat ini banyak dikonsumsi masyarakat, awalnya berasal dari penelitian PT pada tahun 1968 dan kemudian dikembangkan oleh industri. Jika sebelumnya untuk meminum teh harus diseduh menggunakan air panas, tapi saat ini kan sudah justru lebih praktis," katanya.

Untuk itu, Khairil menilai kerjasama antara PT dengan industri harus lebih ditingkatkan. Salah satunya melalui pendekatan mahasiswa dengan pihak industri, dan menanamkan pengertian bahwa keduanya saling memerlukan.

Selain itu, Khairil juga menegaskan, untuk meningkatkan penggunaan hasil penelitian PT oleh industri bukan hanya menjadi tanggungjawab pihaknya saja, tapi juga diperlukan sinergitas dari sejumlah kementerian.

"Perlu adanya sinergitas, di antaranya dari empat kementerian, mulai dari Kementerian Industri, Perdagangan, Tenaga Kerja, dan Pendidikan," ungkapnya.

Khairil menilai, sejauh ini sinergitas dari keempat kementerian dalam menangani hal ini belum ada. Sementara itu, terkait penelitian dan pengembangan untuk pendidikan dasar dan menengah, Kemendikbud mengucurkan anggaran sebesar Rp 500 miliar.

"Itu akan digunakan untuk pengembangan kurikulum dan evaluasi pendidikan, sedangkan dalam bidang penelitian di antaranya untuk pendidikan karakter dan otonomi pendidikan," kata Khairil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com