Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Perlu Perkuat Pendidikan Menengah

Kompas.com - 17/11/2011, 20:44 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Meskipun pemerintah saat ini masih berfokus pada penguatan dan penyelesaian hambatan di jenjang pendidikan dasar, perhatian untuk meningkatkan akses dan mutu di jenjang pendidikan menengah juga perlu ditingkatkan. Sebab, pertumbuhan ekonomi dewasa saat ini membutuhkan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan di jenjang pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi.

Permasalahan ini dikupas dalam intisari laporan pendidikan yang dirilis UNESCO dalam Global Education Digest 2011, November. Negara-negara diminta untuk tidak mengabaikan pendidikan menengah.

"Tidak bisa suatu negara melepaskan diri dari belitan kemiskinan tanpa ekspansi yang cepat pada jenjang pendidikan menengah. Justru, pendidikan menengah inilah bekal minimum untuk melengkapi anak-anak muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membuat mereka siap hidup dalam persiangan global," tutur Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, Kamis (17/11/2011).

Menurut Irina, setiap negara harus punya ambisi dan komitmen untuk memenuhi tantangan tersebut. Sebab, peningkatan pendidikanlah jalan utama untuk menuju pada kemakmuran.

Pendidikan menegah bukan saja untuk menyiapkan anak-anak muda melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi juga untuk langsung masuk ke pasar kerja. Dengan semakin banyak siswa yang masuk ke pendidikan dasar, berarti pendidikan menengah perlu siap dan kuat untuk menampuk lulusan dari jenjang pendidikan dasar.

Persoalan akses memang masih menjadi kendala dalam perluasan pendidikan menengah. Di Indonesia, angka partisipasi kasar (APK) SMP tercatat 98 persen. Namun, APK di jenjang SMA/SMK baru berkisar 69.6 persen.

Menurut Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, akibat menggenjot pendidikan dasar, terutama SD, saat ini terjadi kesenjangan di pendidikan menengah. Dari infrastruktur sekolah saja, kata dia, sudah mengalami hambatan (bottle neck).

"Penambahkahan jumlah SMP, apalagi SMA sederajat itu tidak bergerak cepat. Sekarang saatnya kita bergerak cepat untuk membuat pendidikan menengah dan tinggi juga semakin luas aksesnya, selain juga memikirkan kualitasnya," tutur Anies.

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com