Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Jumlah Guru Indonesia "Termewah" di Dunia, tetapi...

Kompas.com - 24/11/2011, 09:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjamin Mutu Pendidikan Syawal Gultom mengatakan, rasio jumlah guru berbanding jumlah peserta didik di Indonesia merupakan yang "termewah" di dunia. Rasio di Indonesia, ungkapnya, sekitar 1:18. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan negara maju seperti Korea (1:30), atau Jerman (1:20).

Akan tetapi, ia mengakui, angka rasio yang "mewah" itu tidak diimbangi dengan sistem pendistribusian yang cukup baik. Menurutnya, kurangnya tenaga guru di berbagai daerah dipicu oleh sistem yang kurang baik dalam pendistribusian guru.

"Itu kenyataan. Memang distribusinya yang tidak bagus," kata Syawal, Rabu (23/11/2011) di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta.

Ke depannya, kata Syawal, distribusi guru akan diatur melalui surat kesepakatan bersama (SKB) yang telah ditandatangani sejak Oktober lalu antara Kemdikbud, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri). Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi dilema dalam memecahkan permasalahan distribusi guru.

Ia menjelaskan, pendistribusian guru memiliki kendala yang cukup serius karena dalam penyebarannya sering kali bertabrakan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

"Kami menghadapi dilema karena daerah punya UU Nomor 32, jadi sulit untuk mendistribusikan guru ke kabupaten. Akibatnya, ada daerah yang kelebihan guru, ada juga yang kekurangan," ungkapnya.

Meningkatkan kompetensi

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengungkapkan, dalam peringatan Hari Guru Nasional tahun ini, guru masih menghadapi persoalan yang sama. Persoalan itu, kata dia, terkait kompetensi, profesionalitas, dan distribusi. Hal-hal itulah yang menurutnya harus menjadi prioritas untuk segera diselesaikan.

Terkait peningkatan kompetensi, saat ini Kemdikbud tengah berkonsentrasi pada proses pengaderan, mempersiapkan secara matang kompetensi para calon guru yang masih berada di perguruan tinggi. Salah satunya dengan mengasramakan para calon guru yang telah memasuki semester ketujuh.

Setelah diasramakan, lanjutnya, para calon guru akan dikirim ke daerah untuk uji kemampuan dan belajar mengenal berbagai macam medan mengajar.

"Di asrama, karakter dan kepribadian para calon guru akan terbentuk, sedangkan di daerah, kesiapan para guru akan ditempa. Setelah lulus akan disertifikasi. Tidak hanya gelar sarjana pendidikan, tetapi juga hak untuk mengajar, dan nantinya para calon guru ini dapat menjadi prioritas di daerah masing-masing," kata Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

    Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

    Edu
    Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

    Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

    Edu
    Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

    Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

    Edu
    Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

    Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

    Edu
    Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

    Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

    Edu
    Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

    Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

    Edu
    Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

    Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

    Edu
    Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

    Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

    Edu
    Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

    Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

    Edu
    Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

    Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

    Edu
    Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

    Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

    Edu
    Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

    Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

    Edu
    Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

    Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

    Edu
    SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

    SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

    Edu
    Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

    Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau