Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Guru Cukup, Distribusinya Payah!

Kompas.com - 24/11/2011, 11:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo menilai, pemerintah daerah tidak memiliki cukup kemampuan dalam menghitung kebutuhan guru di daerah masing-masing. Menurutnya, hal itu memberikan dampak buruk pada penyelesaian persoalan pemerataan distribusi guru.

Sulistyo mengungkapkan, di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, ada kepala daerah yang tidak memiliki kemampuan untuk menghitung jumlah guru yang dibutuhkan daerahnya.

"Wajar kalau kekurangan guru di daerah terpencil masih tampak. Padahal, jumlah guru cukup memadai," kata Sulistyo dalam jumpa pers peringatan Hari Guru Nasional, Rabu (23/11/2011) di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta.

Menurutnya, persoalan distribusi guru sudah menjadi masalah tahunan yang terus terjadi. Namun, hingga saat ini belum ada strategi jitu untuk menghasilkan solusi yang signifikan.

Sulistyo menjelaskan, kekurangan guru akibat distribusi yang tidak merata bahkan semakin parah karena masalah ini tidak hanya dialami oleh daerah-daerah terpencil di luar Pulau Jawa, tetapi juga terjadi di Pulau Jawa, bahkan di kabupaten/kota yang jaraknya tidak begitu jauh dari DKI Jakarta.

"Di sekitar Jakarta, seperti Bogor dan Banten, masih banyak sekolah yang kekurangan jumlah guru. Ini menjadi masalah khusus karena terjadi di wilayah kota," ujarnya.

Oleh karena itu, pada peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November besok, ia mendesak agar momen ini dijadikan momentum untuk mengevaluasi pelaksanaan otonomi daerah (otda), khususnya dalam sektor pendidikan.

"Persoalan guru seharusnya tidak ikut didesentralisasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Mendikdasmen Paparkan 6 Program Prioritas Saat Raker Bersama Komisi X

    Mendikdasmen Paparkan 6 Program Prioritas Saat Raker Bersama Komisi X

    Edu
    Poltekpel Banten Buka Seleksi Penerimaan Calon Taruna Non Ikatan Dinas Diklat Pelaut Tingkat III

    Poltekpel Banten Buka Seleksi Penerimaan Calon Taruna Non Ikatan Dinas Diklat Pelaut Tingkat III

    Edu
    Data BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Tamatan SMK Alami Penurunan

    Data BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Tamatan SMK Alami Penurunan

    Edu
    HUT Ke-17, Sinarmas World Academy Ajak Komunitas Sekolah Beri Kontribusi Nyata

    HUT Ke-17, Sinarmas World Academy Ajak Komunitas Sekolah Beri Kontribusi Nyata

    Edu
    14 Universitas Terbaik di Semarang 2024, Ada 3 PTN

    14 Universitas Terbaik di Semarang 2024, Ada 3 PTN

    Edu
    Unair Buka 34 Lowongan Kerja Tenaga Kependidikan buat Lulusan D3-S1

    Unair Buka 34 Lowongan Kerja Tenaga Kependidikan buat Lulusan D3-S1

    Edu
    9 Dokumen untuk Daftar PPPK 2024 Tahap 2 di Instansi BKN

    9 Dokumen untuk Daftar PPPK 2024 Tahap 2 di Instansi BKN

    Edu
    Data BPS: Jumlah Penduduk Bekerja Meningkat, dari Sekolah Menengah, D4-S3

    Data BPS: Jumlah Penduduk Bekerja Meningkat, dari Sekolah Menengah, D4-S3

    Edu
    Sekolah Pribadi Bandung Implementasikan Kurikulum Cambridge, Hadirkan Pendidikan Berkualitas Global

    Sekolah Pribadi Bandung Implementasikan Kurikulum Cambridge, Hadirkan Pendidikan Berkualitas Global

    Edu
    Hati-hati Mengkaji UN dan Kurikulum Merdeka

    Hati-hati Mengkaji UN dan Kurikulum Merdeka

    Edu
    Seminar FSI dan UPH: Menelusuri Pengaruh 'Soft Power' China di Kawasan Asia Tenggara

    Seminar FSI dan UPH: Menelusuri Pengaruh "Soft Power" China di Kawasan Asia Tenggara

    Edu
    Alasan Mendikti Saintek Tidak Wajibkan Alumni LPDP Pulang ke Indonesia

    Alasan Mendikti Saintek Tidak Wajibkan Alumni LPDP Pulang ke Indonesia

    Edu
    Cerita Alvin, Anak Pemulung Kuliah di UGM Dapat Penghargaan Kemenpora

    Cerita Alvin, Anak Pemulung Kuliah di UGM Dapat Penghargaan Kemenpora

    Edu
    Pro dan Kontra UN Digelar Kembali, Sebagian Guru Setuju dan Menolak

    Pro dan Kontra UN Digelar Kembali, Sebagian Guru Setuju dan Menolak

    Edu
    Jaring Inovasi Mahasiswa, PT HM Sampoerna Gelar INKOMPASS Innovation Challenge Ambil Topik Sampoerna Retail Community

    Jaring Inovasi Mahasiswa, PT HM Sampoerna Gelar INKOMPASS Innovation Challenge Ambil Topik Sampoerna Retail Community

    Edukasi
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau