Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Ambil Alih Kasus Universitas Indonesia

Kompas.com - 25/11/2011, 11:38 WIB
Luki Aulia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengambil alih penyelesaian persoalan di Universitas Indonesia apabila polemik antara Majelis Wali Amanat dan Rektor tidak kunjung selesai hingga akhir Desember mendatang.

Sampai saat ini pemerintah masih memberikan kesempatan kepada Universitas Indonesia untuk menyelesaikan persoalan secara internal. Hal itu ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Jumat (25/11/2011), seusai upacara peringatan Hari Guru Nasional tahun 2011, di Jakarta.

"Kepemimpinan Majelis Wali Amanat (MWA) selesai 12 Januari mendatang. Jika sampai saat itu belum juga ada keputusan, kami harus bertanggungjawab mengambil alih kasus itu. Nanti kami yang akan menentukan," kata Nuh.

Nuh menegaskan pihaknya tidak akan lepas tangan dari persoalan UI karena tidak boleh ada kevakuman dari sisi tata kelola pemerintahan. Ia mengaku masih menghargai proses internal UI karena menghargai dan menghormati UI sebagai entitas otonomi yang memiliki keleluasaan untuk membuat keputusan sendiri.

Pada pertemuan dua bulan lalu, pemerintah telah memberikan tiga opsi kepada UI yakni memperpanjang periode MWA hingga pemilihan rektor selesai. Opsi kedua, mempercepat pemilihan rektor yang akan tetap dipilih MWA.

Adapun opsi ketiga, membentuk organ baru, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 mengenai masa transisi. Organ baru ini artinya tidak ada MWA, tetapi dewan pertimbangan, dewan pengawas, dan senat universitas.

Pertemuan tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting UI, antara lain Ketua Majelis Wali Amanat UI Purnomo Prawiro, Emil Salim, Miranda Swaray Goeltom, Adnan Buyung Nasution, Arifin Suriatmaja, dan Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri.

Hadir pula para wakil rektor dan semua dekan dari seluruh fakultas di UI, serta perwakilan mahasiswa.

"Tetapi kalau tidak selesai-selesai, kami pun ada batas waktu. Kasus ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut agar identitas dan kemuliaan UI tidak tercemar. Harus kita jaga, hormati, dan lindungi. Kami mohon maaf dengan segala hormat kepada para sesepuh dan manajemen UI, nanti kami akan ambil alih," kata Nuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com